Pembelajaran Aktif
A.
Pengertian
Pembelajaran Aktif
Pembelajaran
aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar
secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang
mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan
otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi kuliah, memecahkan masalah
atau pengaplikasikannya apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan
yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif, peserta didik diajak
untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan
tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasaanya peserta didik akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan.
Belajar
aktif adalah salah cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak.
Karena salah satu factor yang
menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah factor kelemahan otak manusia itu
sendiri. Kenyataan ini sesuai dengn kata-kata mutiara yang di beri oleh seorang
filosof kenamaan dari china, konfusius
apa yang saya dengar, saya lupa
apa yang saya dengar, saya lupa
Apa
yang saya lihat, saya ingat
Apa
yang saya lakukan, saya paham
B.
Macam-macam
pembelajaran aktif
1. Critical
Incident ( pengalaman Penting)
Strategi ini digunakan untuk
memulai kegiatan pembelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk
melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Langkah-langkah
1) Sampaikan
kepada didik topic atau materi yang akan dipelajari dalam pertemuan.
2) Beri
kesempatan beberapa menit kepada peserta didik untuk mengingat-ingat pengalaman
mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada.
3) Tanya
pengalaman apa yang yang menurut mereka tidak terlupakan.
4) Sampaikan
materi dengan mengaitkan pengalaman-pengalaman peserta didik dengan materi yang
akan anda sampaikan.
Strategi
didik digunakan dengan maksimal dengan pada mata kuliah atau mata pelajaran
yang bersifat praktis, seperti pada mata kuliah Metodelogi pengajaran di jurusan-jurusan
keguruan.
2. Prediction
Guide ( tebak pelajaran)
Ini adalah strategi yang digunakan
untuk melibatkan peserta didik di dalam proses pembelajaran secara aktif dari
awal sampai akhir. Dengan strategi ini peserta didik diharapkan dapat terlibat
dalam pelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika
pengajar menyampaikan materi. Selama penyampaian materi peserta didik dituntut
untuk mencocokkan prediksi mereka dengan materi
yang disampaikan oleh pengajar.
Langkah-langkah
1) Tentukan
topic yang akan anda samapaikan
2) Bagi
peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil
3. Teks
acak
Strategi ini
sangat baik digunakan untuk pelajaran bahasa, meskipun dapat juga digunakan
untuk pelajaran yang lain. Dengan strategi ini, siswa dituntut untuk berpikir
logis dengan mengurutkan suatu alur cerita atau bacaan.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilih
bacaan yang akan disampaikan.
b. Potongan
bacaan tersebut menjadi beberapa bagian. Potongan bias dilakukan per kalimat,
atau per dua kalimat
c. Bagi siswa menjadi kelompok kecil.
d. Beri setiap kelompok satu bacaan utuh yang
sudah dipotong-potong.
e. Tugas siswa adalah menyusun bacaan sehingga
dapat dibaca dengan urut.
f. Pelajari teks bacaan dengan siswa, dengan
cara yang di kehendaki.
4. Reading
Guide ( Panduan Membaca )
Dalam beberapa
kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di
dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang
harus diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini, strategi ini dapat digunakan
secara optimal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Tentukan bacaan yang akan di pelajari.
b.
Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan di jawab oleh
siswa atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat di isi oleh
mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi
c.
Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi
pada siswa.
d.
Tugas siswa adalah mempelajarai bahan bacaan dengan
mengunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini sehingga
tidak akan memakan waktu yang berlebih.
e.
Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan
menanyakan jawabannya pada siswa
f. Diakhir pelajaran beri ulasan
secukupnya.
5. Group
Resume ( resume Kelompok)
Dalam beberapa kesempatan, sering
terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di dalam kelas dan
harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus
diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini, strategi ini dapat digunakan secara
optimal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Tentukan bacaan yang akan di pelajari.
b.
Buat
pertanyaan-pertanyaan yang akan di jawab oleh siswa atau kisi-kisi
dan boleh
juga bagan atau skema yang dapat di isi oleh mereka dari bahan bacaan yang
telah di pilih tadi.
c. Bagikan
bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi pada siswa.
d. Tugas
siswa adalah mempelajari bahan dengan mengunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang
ada. Batasi aktifitas sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan.
e. Bahan
pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya pada siswa
f. Diakhir pelajaran beri ulasan
secukupnya.
6. Prediksi
kawan
Untuk mata
pelajaran yang sering menuntut kerjasama kelompok dalam bekerja, team
Building, perlu dibangun semenjak awal pelajaran. Hal tersebut dimaksudkan
agar siswa dapat secepatnya mengenal teman-temannya sehingga pada akhirnya
mereka dapat bekerjasama dalam kelompok. Strategi ini adalah salah satu cara
yang cukup baik untuk membantu siswa mengenal satu sama lain.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Bentuk kelompok-kelompok kecil, 3-4 orang (usahakan
mereka yang belum mengenal).
b.
Jelaskan pada siswa bahwa tugas mereka adalah menebak
apa jawaban yang akan di berikan oleh kawannya jika dia menanyakan beberapa
pertanyaan yang telah di sapkan.
c. Minta masing-masing kelompok untuk memulai
dengan memilih salah seorang dari mereka untuk menjadi “subyek” tersebut.
Sampaikan bahwa mereka tidak perlu takut untuk menulis prediksi yang di rasa
aneh. Ketika mereka membuat dugaan jawaban, mintalah sang “subyek” untuk tidak
memberi indikasi yang mengarah pada jawaban yang benar.Ketika semua selesai
dengan prediksi mereka, sang “subyek” harus menjawab setiap pertanyaan.
d.
Proses nomer 3 ini di lanjutkan
dengan anggota yang lain sampai selesai
7. Assessment
search ( menilai Kelas)
Teknik ini cukup
menarik untuk mengetahui tingkatan kemampuan siswa dalam kelas tertentu.
Strategi ini dapat dilakukan dalam waktu yang cepat dan sekaligus melibatkan
siswa sejak awal pertemuan untuk saling mengenal dan bekerjasama.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Buatlah tiga atau empat pertanyaan untuk mengetahui
kondisi kelas.
b.
Bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari
tiga atau empat orang tergantung pada soal yang di buat. Beri masing-masing
siswa satu pertanyaan dan minta masing-masing untuk menginterview teman satu
group untuk mendapatkan jawaban dari mereka.
c.
Pastikan bahwa setiap siswa mempunyai pertanyaan sesuai
dengan bagiannya. Dengan demikian, jika jumlah siswa adalah 18, yang di bagi
menjadi kelompok tiga, maka akan ada 6 orang yang mempunyai pertanyaan yang
sama.
d.
Mita masing-masing kelompok untuk menyeleksi dan
meringkas data dari hasil interview yang telah di lakukan.
e.
Minta masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil
dari apa yang telah mereka pelajari dari temannya ke kelas.
8. Questions
Students Have (Pertanyaan dari Siswa)
Teknik ini
merupakan teknik yang mudah dilakukan dan dapat dipakai untuk mengetahui
kebutuhan serta harapan siswa. Teknik ini menggunakan elisitasi dalam
memperoleh partisipasi siswa secara tertulis.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a.
Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos)
kepada siswa.
b.
Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa
saja yang berkaitan dengan materi pelajaran (tidak perlu menuliskan nama).
c.
Setelah semua selesai membuat pertanyaan masing-masing
diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping
kirinya. Dalam hal ini jika posisi duduk siswa adalah lingkaran, nantinya akan
terjadi gerakan perputaran kertas searah jarum jam. Jika posisi duduk berderet
sesuaikan dengan posisi mereka asalkan semua siswa dapat giliran untuk membaca
semua pertanyaan dari teman-temannya.
d.
Pada saat menerima kertas dari teman disampingnya siswa
diminta untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu juga ingin
diketahui jawabannya, maka dia harus memberi tanda centang (V), jika tidak
ingin diketahui atau tidak menarik, berikan langsung kepada teman disamping
kiri. Dan begitu seterusnya sampai semua soal kembali kepada pemiliknya.
e.
Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya
siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya. Pada saat
ini carilah pertanyaan yang mendapat tanda centang paling banyak.
f.
Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan a) jawaban langsung secara singkat, b) menund a jawaban sampai pada
waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut, c) menjelaskan bahwa mata
pelajaran ini tidak akan sampai membahas petanyaan tersebut. Jawaban secara
pribadi dapat diberikan di luar kelas.
g.
Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk
membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang
yang banyak kemudian beri jawaban. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan
ada pertanyaan-pertanyaan yang akan jawab pada pertemuan berikutnya.
9. Instant
Assesment ( penilaian instant)
Teknik ini
menyenangkan dan tidak menakutkan untuk mengetahui siswa. Dengan strategi ini
guru dalam waktu yang singkat dapat mengetahui siswa dari sisi latar belakang,
pengalaman, sikap, harapan dan perhatiannya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Buatlah potongan-potongan kertas, masing- masing di
tulis huruf A, B atau C untuk menjawab pertanyaan pilihan ganda. Atau kertas
dengan tulisan huruf B atau S untuk menjawab soal benar salah, atau kertas dengan
tulisan angka 1, 2, 3, 4, atau 5 untuk pertanyaan dengan jawaban rangking,
seperti skala likert.
b.
Tulislah pertanyaan atau pertanyaan yang dapat di jawab
oleh siswa dengan menunjukkan kartu (kertas yang telah di siapkan sebelumnya)
yang ada pada mereka.
c.
Bacalah pertanyaan yang telah anda buat dan minta siswa
untuk menjawab dengan mengangkat kertas (kartu).
d.
Dengan cepat hitunglah jawaban mereka. Minta beberapa
siswa untuk menyampaikan alasan dari jawaban mereka.
e.
Lanjutkan prosedur ini sampai waktu yang di kehendaki.
10. Active
khowledge sharing (saling tukar pengetahuan)
Strategi ini dapat membawa siswa
untuk siap belajar dengan cepat, strategi ini dapat digunakan untuk melihat
tingkat kemampuan siswa untuk membentuk kerjasama tim. Strategi ini dilakukan
pada hampir semua mata pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi pelajaran yang akan di ajarkan.
b.
Minta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
c.
Minta semua siswa untuk berkeliling mencari teman yang dapat
membantu menjawab pertanyaan yang tidak di ketahui atau di ragukan jawabannya.
Tekankan pada mereka agar saling membantu.
d.
Minta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka
kemudian periksalah jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat
dijawab oleh siswa. Guanakan jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan untuk
mengenal topik penting yang akan di sampaikan di kelas.
11. True
or false (benar atau salah)
Strategi ini
merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke
dalam materi- materi pelajaran dengan segera. Strategi ini menumbuhkan
kerjasama berbagai pengetahuan dan belajar secara langsung.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
materi pelajaran.
b.
Beri setiap siswa satu kertas kemudian mereka di minta
untuk mengidentifikasi mana pertanyaan yang benar dan mana yang salah. Jelaskan
bahwa siswa bebas menggunakan cara apa saja untuk menunjukkan jawaban.
c.
Jika proses ini selesai, bacalah masing-masing
pertanyaan dan mintalah jawaban dari kelas apakah pertanyaan tersebut benar
atau salah.
d.
Beri masukan untuk setiap jawaban, terangkan bahwa cara
kerja siswa adalah bekerja bersama dalam tugas.
e.
Tekankan bahwa kerja sama kelompok yang positif akan
sangat membantu mereka.
12. Benar salah berantai
Strategi ini
mendorong kerjasama kelompok dalam belajar. Dengan strategi ini, siswa dapat
belajar dengan cepat untuk materi yang banyak. Materi-materi yang bahan
bacaannya dimiliki oleh siswa akan sangat baik diajarkan dengan menggunakan
strategi ini.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Tentukan topik yang akan di pelajari, dan tentukan juga
bahan bacaannya.
b.
Buatlah beberapa pertanyaan tentang teks bacaan yang
mengandung unsur benar atau salah.
c.
Pertanyaan –pertanyaan tadi di kelompokkan menjadi
beberapa kelompok dan masing- masing kelompok di tulis dalam selembar kertas.
d.
Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah kertas yang di buat. Usahakan masing-masing kelompok terdiri dari 3-4
orang. Jangan terlalu banyak agar setiap orang dapat memberi kontribusi secara
aktif.
e.
Setiap kelompok di beri kertas yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan.
Dengan ini akan didapatkan kelompok
1 memegang kertas A, kelompok 2 memegang kertas B, kelompok 3 memegang kertas
C, dst
e.
Tugas setiap kelompok adalah menuliskan
pertanyaan-pertanyaan yang mereka miliki kemudian menentukan apakah
pertanyaan-pertanyaan tersebut Benar atau Salah.
f.
Setelah semua kelompok selesai melakukan tugas, kertas
di putar untuk di berikan pada kelompok di sampingnya. Dengan ini kelompok 2
akan mendapatkan kertas baru, kertas A, kelompok 3 menerima kertas B, kelompok
4 menerima kertas C, dst. Sementara kelompok satu akan menerima kertas dari
kelompok terakhir.
g.
Setelah masing-masing kelompok menerima kertas yang
baru, tugas seperti pada langkah nomer 6 di ulangi
h.
Setelah selesai di ulang langkah nomer 7, dan langkah
nomer 6, dan begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapatkan semua kertas.
i.
Guru melakukan klasifikasi dengan membaca
pertanyaanpertanyaan yang ada. Setiap kelompok di tanya jawabamn mereka dan di
bandingkan dengan jawaban kelompok lain
j.
Lakukan sampai selesai atau sesuai dengan waktu dan
kondisi yang memungkinkan
13. Inquiri
minds want know ( bangkitkan minat)
Teknik ini dapat
membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat
perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan biasanya siswa
cenderung diam ketika diajak untuk membahasmateri-materi yang belum terpecahkan
pada pertemuan sebelumnya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Buat satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang
dapat membangkitkan minat siswa untuk mengetahui lebih lanjut atau
mendiskusikannya dengan teman. Pertayaan tersebut harus di buat yang sekiranya
hanya di ketahui oleh sebagian kecil siswa.
b.
Beri saran agar siswa menjawab apa saja sesuai dengan
dugaan mereka.
c.
Jangan memberi jawaban secara langsung. Tampung semua
dugaan-dugaan. Biarkan siswa bertanya-tanya tentang jawaban yang benar.
d.
Gunakan pertanyaan tersebut sebagai jembatan untuk
mengajarkan apa yang akan di ajarkan pada siswa pada sesi ini. Jangan lupa beri
jawaban yang benar di tengah-tengah anda menyampaikan pelajaran
14. Listening
team (tim pendengar)
Strategi ini
membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan terfokus dalam pelajaran yang
menggunakan metode ceramah. Strategi ini bertujuan membentuk kelompok-kelompok
yang mempunyai tugas atau tanggungjawab tertentu berkaitan dengan materi
pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Bagi siswa menjadi empat kelompok, masing-masing
kelompok mendapat salah satu dari tugas-tugas membuat pertanyaan.
b.
Sampaikan materi kuliah dengan metode ceramah. Setelah
selesai, beri kesempatan pada masing-masing kelompok untuk menyelesaikan tugas
mereka.
c.
Minta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil
dari tugas mereka.
d.
Beri klarifikasi secukupnya.
15. Guided
note taking (catatan pembimbing)
Dalam strategi ini guru menyiapkan
suatu bagan atau skema yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan
ketika guru menyampaikan materi pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Beri siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin
utama dari materi pelajaran yang akan di sampaikan dengan strategi ceramah.
b.
Bagikan bahan ajar (handout) yang anda buat pada siswa.
Jelaskan bahwa anda sengaja menghilngkan beberapa poin penting dalam handout
untuk tujuan agar mereka tetap berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan
di sampaikan.
c.
Setelah selesai menyampaikan materi, minta siswa untuk
membacakan hasil catatannya.
d.
Beri klarifikasi.
16. Synergetic
teaching (pengajaran sinergi)
Ini adalah yang menggabungkan
dua cara belajar yang berbeda. Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa
untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang
berbeda dengan membandingkan catatan mereka.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Bagi kelas menjadi dua kelompok.
b.
Pindahkan kelompok pertama ke kelas lain, atau tempat
lain yang tidak memungkinkan mereka mendengarkan pelajaran anda untuk membaca
bacaan dari topik yang akan anda ajarkan. Pastikan bahwa bacaan dapat dipahami
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang anda gunakan dalam mengajar.
c.
Dalam waktu yang sama, sampaikan materi tersebut pada
kelompok ke dua dengan strategi ceramah di kelas.
d.
Setelah selesai, mintalah siswa untuk berpasangan
dengan kawan yang tadi menerima pelajaran dengan cara yang berbeda. Anggota
kelompok yang satu akan mencari kawan dari anggota kelompok dua.
e.
Keduanya di minta untuk menggabungkan hasil belajar
yang mereka peroleh dengan cara yang berbeda tersebut.
f.
Minta beberapa orang untuk menyampaikan hasil belajar
mereka atau menjawab pertanyaan yang disampaikan.
g.
Beri penjelasan untuk setiap jawaban siswa yang belum
jelas
17. Guided
teaching
Dalam strategi
ini, guru bertanya kepada siswa satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa atau untuk memperoleh hipotesa atau kesimpulan kemudian
membaginya kepada kategori.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Sampaikan beberapa pertanyaan pada siswa untuk
mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan
pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban.
b.
Beri waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan pada
siswa untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan mereka untuk bekerja berdua atau
dalam kelompok kecil.
c.
Minta siswa untuk menyampaikan hasil jawaban mereka dan
catat jawaban jawaban yang mereka sampaikan. Jika memungkinkan tulis di depan
papan tulis dengan mengelompokan jawaban mereka ke dalam kategori-kategori yang
nantinya akan di sampaikan dalam pembelajaran.
d.
Sampaikan poin-poin utama dari materi anda dengan
ceramah yang interaktif.
e.
Minta siswa untuk membandingkan jawaban mereka dengan
poin-poin yang telah di sampaikan. Catat poin-poin yang dapat memperluas
bahasan materi.
18. Active Debate (Debat aktif)
Debat bisa menjadi
satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama
kalau siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan
keyakinan mereka sendiri. Strategi ini secara aktif melibatkan semua siswa di
dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Kembangkan sebuah pernyataan yang kontroversial yang
berkaitan dengan materi pelajaran.
b.
Bagi kelas ke dalam dua tim. Minta satu kelompok
berperan sebagai pendukung atau kelompok yang “pro” dan kelompok lain menjadi
penentang atau “kontra”.
c.
Berikutnya buat dua sampai empat sub kelompok dan
masing-masing kelompok debat.
d.
Siapkan dua sampi empat kursi untuk para juru bicara
pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang sama unt uk kelompok “kontra”. Siswa
lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan cara curu bicara
mempresentasikan pandngan mereka.
e.
Setelah mendengar argumen pembuka hentikan debat dan
kembali ke subkelompok. Setiap sub-kelompok di minta untuk mempersiapkan argument
yang menolak argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap subkelompok memilih
juru bicara, usahakan yang baru
f.
Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling
berhadapan diminta untuk memberikan argumen penentang. Ketika debat
berlangsung, peserta yang lain di dorong untuk memberikan catatan yang berisi
ulasan argumen atau bantahan.
g.
Pada saat yang tepat akhir debat. Tidak perlu
menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa
kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang
berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang telah di pelajari oleh siswa dari
pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argument yang
paling baik menurut mereka.
19. Point-counterpoint
Strategi ini sangat
baik dipakai untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara
mendalam. Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana
yang tidak terlalu formal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Pilihlah issu-issu yang mempunyai beberapa perspektif.
b.
Bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan
jumlah perspektif yang telah di tentukan.
c.
Minta masing-masing kelompok untuk menyiapkan
argumen-argumen sesuai dengan pandangan kelompok yang di wakili. Dalam
aktifitas ini, pisahkan tempat duduk masing-masing kelompok.
d.
Kumpulkan kembali semua siswa dengan catatan, siswa
duduk berdekatan dengan teman-teman satu kelompok.
e.
Mulailah debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja
yang akan memulai.
f.
Setelah salah seorang siswa menyampaikan satu argumen
sesuai dengan pandngan kelompoknya, mintalah tanggapan, bantahan atau koreksi
dari kelompok yang lain perihal issu yang sama.
g.
Lanjutkan proses ini sampai waktu yang memugkinkan.
h.
Rangkuman debat yang baru saja di laksanakan dengan
menggarisbawahi atau mungkin mencari titik temu dari argumen-argumen yang
muncul.
20. Reading Alaound (membaca keras)
Strategi ini dapat membantu siswa
dalam berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Pilih satu teks yang cukup menarik untuk di baca dengan
keras. Usahakan teks tersebut tidak perlu panjang.
b.
Berikan kopian teks pada siswa jika tidak ada buku
teks. Berilah tanda pada poin-poin atau issu-issu yang menarik untuk
didiskusikan.
c.
Bagi teks dalam paragraf atau yang lain.
d.
Minta beberapa siswa untuk membaca bagian-bagian teks
yang berbeda beda.
e.
Ketika bacaan sedang berlangsung, berhentilah pada
beberapa tempat untuk menentukan arti penting poin-poin tertentu, untuk
bertanya, atau member contoh. Berikan waktu yang cukup untuk berdiskusi jika
mereka menunjukkan ketertarikan terhadap poin tersebut.
f.
Akhir proses dengan bertanya pada siswa apa yang ada
dalam teks.
21. Learning
starts with A questions (Pelajaran dimulai dengan
pertanyaan)
Belajar sesuatu
yang baru akan lebih efektif jika siswa itu aktif dan terus bertanya ketimbang
hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat
siswa belajar secara aktif adalah dengan membuat mereksa bertanya tentang
materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah
siswa untuk menggapai kunci belajar yaitu bertanya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan pada
siswa.
b.
Minta siswa untuk mempelajari bacaan secara sendirian
atau dengan teman.
c.
Minta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang
tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika
waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan belajar yang
lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak di ketahui yang
telah di beri tanda.
d.
Di dalam pasangan atau kelompok kecil. Minta siswa
untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.
e.
Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah di tulis
oleh siswa.
f.
Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
No comments:
Post a Comment