SALAM

Assalamualaikum SELAMATDATANG DI BLOG DEVI LESTARI

Thursday, November 8, 2012

sejarah Perkembangan IPS


                 Tugas Kelompok  I                                                    Dosen pembimbing
                               Ilmu Pengetahuan Sosial                                                      Sukma Erni

SEJARAH PERKEMBANGAN IPS


DI SUSUN OLEH :
DEVI LESTARI
ALI RAHMAN
YULI RESTY AMALI
ARNI SUSANTI
ANIA PATINA
YAYUK FAUZI ANISA
WATI ANITA
DESI RATNASARI
YARNIS
JURUSAN P.G.M.I - III B
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Perubahan masyarakat yang begitu cepat sebagai dampak dari kemajuan dalam sains dan tekhnologi, membawa akibat positif dan sekaligus akibat negatif bagi kehidupan. Hingga kini peran lembaga pendidikan masih tetap menjadi tumpuan harapan yang dapat membawa pencerahan bagi masyarakat. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa lembaga pendidikan selalu tertinggal oleh kemajuan yang dicapai masyarakat. Akibatnya, lembaga pendidikan perlu mengadakan penyesuaian-penyesuaian semua perkembangan yang terjadi di masyarakat. Untuk mengantisipasi akibat perubahan itu civitas akademik sesuai dengan bidang dan dukungan comunity of scholar yang seharusnya melakukan berbagai upaya penyesuaian bahkan perubahan di bidang masing-masing.
       Dalam bidang pendidikan IPS (PIPS), baik yang bersifat scholar based atau comunity based tantangan yang di hadapi tidaklah sederhana, bahkan semakin besar bila di bandingkan dengan tahun-tahun ke belakang. Terkait dengan perubahan masyarakat dan adanya tuntutan peningkatan kualitas tenaga pendidikan, maka khusus untuk bidang IPS, dirasakan bahwa kelemahan tidak sedikit karena masih kurangnya fasilitas belajar yang salah satunya adalah fasilitas sumber belajar berupa buku teks yang relevan dengan tuntutan hasil pemikiran atau gagasan dari para pakar.
B.     Tujuan
Tujuan utama PIPS yakni mempersiapkan warga negara yang dapat membuat keputusan dan berpartisipasi dengan sukses dalam kehidupan kewarganegaraan dilingkungan masyarakat, bangsa dan du nia.
C. Rumusan Masalah
1. Pengertian IPS
2. Perkembangan social studies di luar negeri
3. Perkembanga social studies dalam sistem pendidikan indonesia


                                                               BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian IPS
Pendidikan IPS di indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen kurikulum 1975, yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan sekolah dasar dan menengah. Gagasan IPS di indonesia banyak mengadopsi dan mengadaptasi dari sejumlah pemikiran dan perkembangan social studies yang terjadi diluar negeri terutama pada perkembangan NCSS sebagai organisasi internasional yang cukup besar pengaruhnya dalam memajukan social studies bahkan sudah mammpu mempengaruhi pemerintah dalam menentukan kebijakan kurikulum sekolahan.
Pengertian PIPS di indonesia adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang di organisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. (Somantri, 2001 : 92)
Disiplin ilmu yang dikembangkan secara umum memiliki persamaaan dengan social studies pada umumnya ialah mengacu pada disiplin ilmu-ilmu sosial. Tujuannya ialah memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan mereka dapat menjadi warga negara yang berpartisipasi aktif dalam masyarakat yang demokratis.

B.     Perkembangan social studies di luar negeri
Perkembangan social studies yang di indonesia di kenal dengan istilah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS). Pada awal pertumbuhan sosial, Social Studies dapat di identifikasi dari the National Herbart Society papers of 1896-1897, yakni sebagai “delimiting the social sciences for pedagogikal use”. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, social studies telah dijadikan sebagai istilah resmi dalam kurikulum pendidikan.
Konsep tersebut kemudian di jadilah dasar pemikiran perlunya social studies seperti terhadapat di dalam dokumen “statement of the chairman of comunitte on social studies” yang di keluarkan (CSS) tahun 1913. Sedangkan tujuan PIPS adalah mendidik siswa sebagai warga negara yang baik, warga masyarakat yang produktif, yaitu warga negara yang memahami dirinya sendiri dan masyarakatnya, mampu merasa sebagai warga negara, bertindak sebagai warga negara, dan jika mungkin juga mampu hidup sebagaimana layaknya warga negara (saxe, 1991 : 182, appendix).
Untuk mencapai tujuan itu, PIPS tidak memberikan pengetahuan yang rinci dan lengkap dari setiap bidang ilmu, melainkan sejauh materi-materi tersebut memiliki signifikasi kuat pada diri siswa dan komunitasnya, serta bisa meningkatkan minat mereka untuk lebih jauh mengerti dirinya dan lingkungannya.
                                                                             
C.    Perkembangan PIPS dalam sistem pendidikan di indonesia.
Pemikiran mengenai pendidikan IPS di indonesia banyak dipengaruhi oleh pemikiran social studies. Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan strategi baru social studies, NCSS menggariskan hal-hal sebagai berikut:
1.      Bahwa pendidikan kewarganegaraan yang secara tersurat dikatakan sebagai warga negara yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat berperan serta dalam kehidupan demokrasi.
2.      Program social studies dalam dunia pendidikan persekolahan mulai dari pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan pendidikan menengah.
3.      Program social studies dititik beratkan pada upaya membantu siswa
4.      Program pengetahuan social studies mencerminkan perubahan alami dari pengetahuan.
Konsep IPS pertama kalinya masuk ke dalam dunia persekolahan terjadi pada tahun 1972-1973. Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di indonesia sampai saat ini, pendidikan IPS terpilah dalam dua arah yakni
a.       PIPS untuk dunia persekolahan yang pada dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang diorganisasikan untuk tujuan pendidikan persekolahan
b.      PDIPS untuk perguruan guru IPS yang pada dasarnya merupakan penyeleksian dan pengorganisasian secara ilmiah dari ilmu-ilmu sosial, humaniora dan disiplin lain yang relevan untuk tujuan pendidikan.
Perkembangan social studies di dunia, terutama di Amerika telah banyak mempengaruhi pemikiran pendidikan IPS di indonesia. Keberadaan PIPS dalam sistem pendidikan di indonesia tidak dapat dipisahkan dari sistem kurikulum yang pernah berlaku di indonesia. Berikut ini perkembangan pendidikan IPS pada beberapa tahun yaitu :
1.      Pendidikan IPS pada tahun 1945-1964
Pada kurun waktu ini istilah IPS di indonesia belum dikenal. Namun, pembelajaran yang memiliki karakteristik sama dengan IPS merujuk kepada definisi social menurut Edgar Wesley (1937) yang menyatakan bahwa pendidikan IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
2.      Pendidikan IPS dalam kurikulum 1964 dan 1968
Dalam kurikulum 1964 ada perubahan pendekatan dalam pengajaran IPS di indonesia, meskipun istilah IPS pada kurun waktu ini belum dikenal. Dalam kurikulum ini ada mata pelajaran pendidikan kemasyarakatan yang terdiri atas korelasi dari mata pelajaran ilmu bumi, sejarah dan civics. Pada tahun 1968  terjadi perubahan kurikulum  yang ditandai oleh adanya pengelompokan mata pelajaran sesuai dengan orientasi dan perkembangan pendidikan. Pada saat ini mulai diperkenalkan nama pendidikan kewarganegaraan yang merupakan korelasi dari ilmu bumi, sejarah dan pengetahuan kewarganegaraan.
3.      Pendidikan IPS dalam kurikulum 1975 dan 1984
Pada tahun 1975 mulai diperkenalkan  mata pelajaran IPS dalam sistem kurikulum di indonesia. IPS dalam kurikulum baru diberikan  untuk jenjang SD, SMP, dan SMA menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik peserta didik  yang ada di tiap jenjang tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum ini adalah  berbasis pada materi pelajaran. Ciri yang menonjol dari pengembangan  materi dalam kurikulum ini adalah pengembangan dimensi nilai berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

4.       Pendidikan IPS dalam kurikulum 1994
Pada kurikulum ini, mata pelajaran IPS mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi setelah diberlakukannya undang-undang nomor 2/1989 tentang sistem pendidikan nasional. Untuk mata pelajaran IPS, kurikulum 1994 menetapkan beberapa karakteristik. Khusus untuk IPS SD, materi pelajaran dibagi atas dua bagian yaitu materi sejarah dan materi pengetahuan sosial. Materi pengetahuan sosial meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi, dan politik. Sedangkan materi sejarah meliputi sejarah lokal dan sejarah nasional.
5.       Pendidikan IPS dalam Permendiknas
Pada saat ini muncul gagasan kuriulum berbasis kompetensi (KBK) yang sempat mendapat tanggapan pro dan kontra tetapi nama KBK menjadi sangat populer karena gemanya bukan hanya terjadi di jenjang sekolah melainkan hingga ke berbagai jenjang dan jenis pendidikan bahkan tingkat perguruan tinggi.
Pada tahun 2003 disahkanlah undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Undang-undang ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap perubahan kurikulum di indonesia. Salah satu implikasi dari ketentuan UU  tersebut adalah lahirnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP ini dikemukakan bahwa standar nasional adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu dalam pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa lingkup standar nasional meliputi :
a.       Standar isi;
b.      Standar proses;
c.     Standar kompetensi lulusan;
d.    Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e.     Standar sarana dan prasarana;
f.     Standar pengelolaan;
g.    Standar pembiayaan;
h.    Standar penilaian pendidikan.
Dalam pasal 37 UU Sisdiknas dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Lebih lanjut dikemukakan pada bagian penjelasan UU Sisdiknas pasal 37 bahwa bahan kajian ilmu pengetahuan sosial antara lain ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat.
Dengan adanya ketentuan undang-undang yang mewajibkan IPS sebagai mata pelajaran dalam sistem pendidikan di indonesia telah menjadikan kedudukan IPS semakin jelas dan kokoh. Pada saat sebelum lahirnya UU Nomor  20 Tahun 2003 muncul sejumlah gagasan yang dilontarkan tentang perlunya perubahan nama sejumlah mata pelajaran sekolah dengan alasan sejumlah mata pelajaran di sekolah agar lebih sedikit. Salah satu target perubahan itu adalah IPS dan PPkn terutama di jenjang SD dan SMP. Nama yang ditawarkan antara lain mata pelajaran Pengetahuan Sosial (PS) yang isi didalamnya memuat materi pendidikan kewarganegaraan dan masalah-masalah sosial kemasyarakatan, sementara mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dihilangkan.
Namun, setelah disahkannya UU No.20/2003 yang diikuti oleh adanya Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang standar nasional pendidikan yyang mengamanatkan perlu adanya KTSP maka pengembangan kurikulum mata pelajaran sekolah umumnya dan khususnya untuk mata pelajaran IPS mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tentang Standar Isi dan No.23 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan panduan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tuntutan masyarakat dan bangsa terhadap pendidikan di dunia akan senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini membawa dampak terhadap eksistensi kurikulum di setiap negara yang akan mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan bangsanya. Bagi bangsa indonesia, keberadaan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah sudah tidak terbantah lagi kelahirannya karena adanya kebutuhan msyarakat yang tengah berkembang menuju masyarakat maju yang beradab, adil, makmur dan sejahtera. Arah pengembangan ini sejalan dengan cita-cita dan tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara historis, kelahiran IPS sebagai mata pelajaran di indonesia erat kaitannya dengan perkembangan  social studies di negara lain yang banyak telah maju. Sejumlah materi dan gagasan social studies telah banyak mempengaruhi perkembangan mata pelajaran IPS sebagai bagian dari sistem kurikulum di indonesia.
B.     Saran
Dalam perkembangan IPS ini salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuan dalam mengorganisir materi pembelajaran. Untuk melakukan tugas tersebut guru hendaknya memiliki keterampilan bagaimana merencanakan pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik bahan materi pembelajaran disamping karakteristik siswa, kondisi lingkungan sekolah, masyarakat sekitarnya dan kurikulum yang berlaku.



No comments:

Post a Comment