isakan tangis itu..
suara itu...
untaian kata..
jawaban dari kalimat yang penuh makna
masih ingatkah .....????
masih ingatkah, saling bertukar cerita
membuka semua cerita yang tak pernah ku ketahui
cerita dua sahabat..
dikalah lelah tak lagi bisa berdiri,
ketika air mata yang dapat bercerita
dan ketika tak ada satupun yang dapat ku hubungi
kawan....!!
hanya bisa berdoa
terima kasih t'lah hadir dalam cerita hidupku..
terima kasih t'lah mendengar sedihku..
indah kita saling berbagi ketika wajah tak lagi bisa bertemu
semoga engkau sahabatku mendapatkan tempat yang terbaik disana
Amin.....
SALAM
Monday, September 16, 2013
Monday, September 9, 2013
PENDEKATAN-PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pada dasarnya strategi dan pendekatan adalah berbeda.
Hal ini berarti strategi lebih sempit dari pada pendekatan. Pendekatan
kurikulum ialah cara kerja dengan cara menerapkan strategi dan metode yang
tepat dengan mengikut langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk
menghaislkan kurikulum yang lebih baik. Ada berbagai macam pendekatan yang
digunakan dalam mengembangkan kurikulum, yaitu :
Mula-mula
pelaksanan dalam perencanaan dan pengembanagan kurikulum itu berdasarkan
materi. Initi dari proses belajar megajara ialah ditentukan oleh pemilihan
materi. Pendekatan ini diterapkan di Indonesia dalm kurikulum sebelum kurikulum
1975. Kelebihan pendekatan ini ialah bahan pengajaran lebih flexible dan bebas
dalam menyusunnya, sebab tidak ada ketentuan yang pasti dalam menentukan bahan
pengajaran yang sesuai dengan tujuan. Kelemahannya ialah tujuan pengajaran
kurang jelas, maka sukar ditentukan pedoman dalam menentukan metode yang sesuai
untuk pengajaran.
2. Pendekatan
berorientasi pada tujuan
Pendekatn
ini menempatkan rumusan atau penetapan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi
sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar
megajar . Penyusunana dengan pendekatan berdasarkan tujuan bahwa tujuan
pendidikan dicantumkan terlebih dahulu. Dari tujuan-tujuan ini menjadi tujuan
yang terperinci, yang akhirnya ke tujuan yang bersifat operasional.
3. Pendekatan dengan
pola organisasi bahan
Pendekatan
ini dapat dilihat dari pola pendekatan: subject matter curicululm, correlated
curriculum, dan integrated curriculum.
-
Pendekatan
pola subject matter curriculum. Pendekatan ini penekanannya pada mata pelajaran
secara terpisah-pisah, misalnya: sejarah, ilmu bumI, biologi dan lainnya. Mata
pelajaran ini tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.
-
Pendekatan
pola correlated curriculum Pendekatan dengan pola mengkelompokkan beberapa mata
pelajaran yang seiring, yang bisa secara dekat berhubungan. Misalnya: IPA, IPS,
dan sebagainya.
-
Pendekatan
pola integrated curriculum
Pendekatan ini didasarkan kepada
keseluruhan hal yang mempunyai arti tertentu. Keseluruhan ini tidak hanya
merupakan kesimpulan dari bagian-bagiannya, tetapi mempunyai arti tertentu.
Dalam hal ini, tidak hanya melalui pelajaran yang terpisah-pisah, namun harus
dijalin suatu keutuhan yang meniadakan batas tertentu dan masing-masing bahan pelajaran.
4. Pendekatan
rekonstruksionalisme
Pendekatan
ini memfokuskan kurikulum pada masalah penting yang dihadapi masyarakat,
seperti polusi, ledakan, penduduk, malapetaka akibat tujuan teknologi. Dalam
gerakan ini terdapat dua kelompok yang sangat berbeda pandangan terhadap
kurkulum, yaitu :
a.
Rekonstruksionalisme konservatif
Pendekatan ini mneganjurkan agar
pendidikan ditujukan kepada peningkatan mutu kehidupan individu maupun
masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang paling mendesak
yang dihadapi masyarakat.
b.
Rekonstruksionalisme radikal
Pendekatan ini menganjurkan agar
pendidik formal maupun non0formal mengabdikan diri demi tercapainya tatanan
social baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan
merata.
5. Pendekatan humanistic
Kurikulum
ini berpusat pada siswa dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai
prasyarat dan sebagai bahan integral dari proses belajar. Para pendidk
humanistic yakin, bahwa kesejahteraan mental dan emosional siswa harus
dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal.
6. Pendekatan
akuntabilitas
Accountability
lemabaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat akhir-akhir
ini menjadi hal penting dalam dunia pendidikan. Suatu sistem yang akuntabel
menentukan standar dan tujuan spesifik yang jelas serta mengatur efektifitasnya
berdasarkan taraf keberhasilan siswa untuk mencapai satandar itu
1. Pendekatan bidang studi (pendekatan
subjek atau disiplin ilmu)
Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran
sebagai dasar organisasi kurikulum misalnya matematika, sains, sejarah IPS,
IPA, dan sebagainya
Seperti yang lazim kita dapati dalam sistim pendidikan kita
sekarang di semua sekolah dan universitas. Yang diutamakan dalam pendekatan ini
ialah penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Tipe organisasi
ini sesuai dengan falsafah realisme. Pendekatan ini paling mudah dibandingkan
dengan pendekatan lainnya oleh sebab disiplin ilmu telah jelas Batasannya dan
karena itu lebih mudah mempertanggung jawabkan apa yang diajarkan.
2. Pendekatan Interdisipliner
Dibawah ini akan kita bicarakan beberapa
pendekatan interdisipliner dalam pengembangan kurikulum.
a. Pendekatan Broad-field
Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan beberapa disiplin
atau mata pelajaran yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu pengetahuan
tidak berada dalam vakum atau kehampaan akan tetapi merupakan bagian integral
dari kehidupan manusia.
Pendekatan broad-field ini juga dapat digunakan agar siswa
memahami hubungan yang kompleks antara kejadian-kejadian di dunia, misalnya
antara perang vietnam dan korea dengan kebangkitan ekonomi jepang dan
lain-lain.
b. Pendekatan Kurikulum Inti(core
curriculum)
Kurikulum ini banyak persamaannya dengan broad-field, karena
juga menggabungkan berbagai disiplin ilmu. kurikulum diberikan berdasarkan
suatu masalah sosial atau personal. Untuk memecahkan masalah itu digunakan
bahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah itu.
c. Pendekatan Kurikulum Inti di Perguruan
Tinggi
Istilah inti (core) juga digunakan dalam kurikulum Perguruan
Tinggi. Dengan “core” dimaksud pengetahuan inti yang pokok yang diambil dari
semua disiplin ilmu yang dianggap esensial mengenai kebudayaan dan ilmu
pengetahuan yang dianggap layak dimiliki oleh tiap orang terdidik dan
terpelajar.
d. Pendekatan Kurikulum Fusi
Kurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih
disiplin tradisional menjadi studi baru misalnya: geografi + botani + arkeologi menjadi earth sciences.
3. Pendekatan Rekonstruksionisme
Pendekatan ini juga disebut Rekonstruksi Sosial karena
memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam
masyarakat ,seperti polusi, ledakan penduduk dan lain-lain.
Dalam gerakan rekonstruksionisme ini terdapat dua kelompok
utama yang sangat berbeda pandangannya tentang kurikulum, yaitu rekonstruksionisme
konservatif dan rekonstruksionisme radikal.
1) Rekonstruksionisme konservatif. Aliran
ini menginginkan agar pendidikan ditujukan pada peningkatan mutu kehidupan
individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang
paling mendesak yang dihadapi masyarakat.
Peranan guru ialah sebagai orang yang menganjurkan perubahan
mendorong siswa menjadi partisipan aktif dalam masyarakat. Pendekatan
kurikulum ini konsisten dengan falsafah pragmatisme.
2) Rekonstruksionisme Radikal. Aliran ini
berpendapat bahwa banyak negara mengadakan pembangunan dengan merugikan
rakyat kecil yang miskin yang merupakan mayoritas masyarakat. Golongan
radikal ini menganjurkan agar pendidik formal maupun non-formal mengabdikan
diri demi tercapainya orde sosial baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan
kekayaan yang lebih adil dan merata.
4. Pendekatan Humanistik
Kurikulum ini berpusat pada siswa, dan mengutamakan
perkembangan efektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari
proses belajar. Para pendidik humanistic yakin, bahwa kesejahteraan mental dan
emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu
memberi hasil maksimal.
Pendekatan humanistic dalam kurikulum didasarkan atas
asumsi-asumsi yang berikut:
·
Siswa
akan lebih giat belajar dan bekerja bila harga dirinya dikembangkan sepenuhnya.
·
Siswa
yang diturut-sertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pelajaran akan
merasa bertanggung jawab atas keberhasilannya.
·
Hasil
belajar akan meningkat dalam suasana belajar yang diliputi oleh rasa saling
mempercayai, saling membantu, dan bebas dari ketegangan yang berlebihan.
·
Guru
yang berperan sebagai fasilitator belajar memberi tanggung jawab kepada
siswa atas kegiatan belajarnya.
·
Kepedulian
siswa akan pelajaran memegang peranan penting dalam penguasaan bahan pelajaran
itu.
·
Evaluasi
diri bagian penting dalam proses belajar yang memupuk rasa harga diri.
5. Pendekatan “Accountability”
Accountability atau pertanggung jawaban lembaga pendidikan
tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat, akhir-akhir ini tampil sebagai
pengaruh yang penting dalam dunia pendidikan. Namun, menurut banyak
pengamat pendidikan accountability ini telah mendesak pendidikan dalam arti
yang sebenarnya menjadi latihan belaka.
Accountability yang sistimatis yang pertama kalinya
diperkenalkan Frederick Taylor dalam bidang industri pada permulaan abad ini.
Pendekatannya, yang kelak dikenal sebagai “scientific management” atau
manajemen ilmiah, menetapkan tugas-tugas spesifik yang harus diselesaikan pekerja
dalam waktu tertentu.
6. Pendekatan Pembangunan Nasional
Pendekatan ini mengandung tiga unsur :
1. Pendidikan kewarganegaraan
Dalam masyarakat demokratis, warganegara dapat dimasukkan
dalam tiga kategori:
·
Warganegara
yang apatis
·
Warganegara
yang pasif
·
Warganegara
yang aktif
2. Pendidikan sebagai alat pembangunan
nasional
Tujuan pendidikan ini adalah mempersiapkan tenaga kerja yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Para pengembang kurikulum
bertugas untuk mendisain program yang sesuai dengan analisis jabatan yang akan
diduduki.
3. Pendidikan keterampilan praktis bagi
kehidupan sehari-hari
Keterampilan yang diperlukan bagi kehidupan sehari- hari
dapat dibagi dalam beberapa kategori yang tidak hanya bercorak keterampilan
akan tetapi juga mengandung aspek pengetahuan dan sikap, yaitu:
·
Keterampilan
untuk mencari nafkah dalam rangka sistim ekonomi suatu negara.
·
Keterampilan
untuk mengembangkan masyarakat.
·
Keterampilan
untuk menyumbang kepada kesejahteraan umum.
·
Keterampilan
sebagai warganegara yang baik.
Friday, September 6, 2013
Lamunan Rindu
Lamunan kosong, singgah dalam hati.
Seakan membawa racun-racun kerinduan.
Dalam halusinasi sebuah ingatan.
Kucoba tuk mengingat kembali Dirimu.
Kuputar sebuah roda dimensi waktu.
Yang menjadikan raga ini selalu.
Bersamamu
Yang membiarkan jiwa ini merasakan hangat.
Keberadaanmu
Namun kini aku terus berjalan,
Menapaki sebuah masa
Masa kerinduan akan dirimu
Seakan membawa racun-racun kerinduan.
Dalam halusinasi sebuah ingatan.
Kucoba tuk mengingat kembali Dirimu.
Kuputar sebuah roda dimensi waktu.
Yang menjadikan raga ini selalu.
Bersamamu
Yang membiarkan jiwa ini merasakan hangat.
Keberadaanmu
Namun kini aku terus berjalan,
Menapaki sebuah masa
Masa kerinduan akan dirimu
Thursday, September 5, 2013
Lelah
Lelah tlah menghampiri
jengah hati membayangi
tiap kehilangan napas yang terbebani
sejenak ku terbaring
melepas penak yang mendekap jiwa
memejamkan mata
bersandar dalam pelukan nestapa
betapa beban harus berakhir
meski sukar tuk terhapuskan
meski sakit melukai rasa dalam hati
selamat malam dunia
yang terlalu keras pada jiwaku
aku kan bertahan
dan tetap pada inginku
tak bisa kau larang aku??
karena ku punya mimpi dan tekad
tuk wujudkan keindahan dalam kehidupanku...
jengah hati membayangi
tiap kehilangan napas yang terbebani
sejenak ku terbaring
melepas penak yang mendekap jiwa
memejamkan mata
bersandar dalam pelukan nestapa
betapa beban harus berakhir
meski sukar tuk terhapuskan
meski sakit melukai rasa dalam hati
selamat malam dunia
yang terlalu keras pada jiwaku
aku kan bertahan
dan tetap pada inginku
tak bisa kau larang aku??
karena ku punya mimpi dan tekad
tuk wujudkan keindahan dalam kehidupanku...
Thursday, July 4, 2013
month jealous of the sun
aku
kamu
dia
adalah drama tata surya
kau tempatkan aku sebagai bulanmu
bulan yang menjadikan bumi sebagai pusat orbitnya
sedangkan kamu
memilih dia sebagai mataharimu
dan kamu adalah bumi bagi dia
bumi yang terlalu setia menjadikan matahari sebagai sumber energinya
sadarkah kamu?
sebagai bumi, kamu hanyalah satu dari sekian ribu juta benda langit yang mengitari matahari
sadarkah kamu?
sebagai bulanmu, aku adalah satu-satunya satelit bagimu
sadarkah kamu?
aku adalah bulan yang setia mengitari bumi yang dibodohi matahari
Dan hal yang paling ku sukai dari malam hari adalah tak adanya matahari..
kamu
dia
adalah drama tata surya
kau tempatkan aku sebagai bulanmu
bulan yang menjadikan bumi sebagai pusat orbitnya
sedangkan kamu
memilih dia sebagai mataharimu
dan kamu adalah bumi bagi dia
bumi yang terlalu setia menjadikan matahari sebagai sumber energinya
sadarkah kamu?
sebagai bumi, kamu hanyalah satu dari sekian ribu juta benda langit yang mengitari matahari
sadarkah kamu?
sebagai bulanmu, aku adalah satu-satunya satelit bagimu
sadarkah kamu?
aku adalah bulan yang setia mengitari bumi yang dibodohi matahari
Dan hal yang paling ku sukai dari malam hari adalah tak adanya matahari..
words n't revealed by me
Masih ada yang tersisa disini..
Cintaku padamu bukanlah cinta yang bersisa
Ada gumpalan darah yang membeku dalam relung hatiku
Ada cinta yang tak pernah lulu untukmu
Sekalipun tulang telah lebur menjadi debu
Cintaku akan menemukan keberadaanmu
meskipun kau bersembunyi di hatinya sekalipun.
Karena cinta tak kan pernah salah menempatkan rasanya dimana..
Dan bahagia itu adalah ketika aku bisa mencintai sebuah hati dengan tulus
Lalu kemudian membiarkannya mencari jalannya sendiri
Jalan pulang menuju hati ini..
Di sudut pandang yang berbeda aku melihatmu
Di belahan negara yang lain aku memperhatikanmu..
Hati kecil berbisik tak ingin kalah denganmu
Kala aku memberimu dosa
Maafkan lah..
Ada kata yang tak terungkap dariku
Ada maaf yang terucap untukmu..
Maafkanlah..
Cintaku padamu bukanlah cinta yang bersisa
Ada gumpalan darah yang membeku dalam relung hatiku
Ada cinta yang tak pernah lulu untukmu
Sekalipun tulang telah lebur menjadi debu
Cintaku akan menemukan keberadaanmu
meskipun kau bersembunyi di hatinya sekalipun.
Karena cinta tak kan pernah salah menempatkan rasanya dimana..
Dan bahagia itu adalah ketika aku bisa mencintai sebuah hati dengan tulus
Lalu kemudian membiarkannya mencari jalannya sendiri
Jalan pulang menuju hati ini..
Di sudut pandang yang berbeda aku melihatmu
Di belahan negara yang lain aku memperhatikanmu..
Hati kecil berbisik tak ingin kalah denganmu
Kala aku memberimu dosa
Maafkan lah..
Ada kata yang tak terungkap dariku
Ada maaf yang terucap untukmu..
Maafkanlah..
masa lalu ku rindu (2011)
semuanya seperti bergerak.
Bergerak mundur ke masa lalu.
Masa lalu ku denganmu,
Aku rindu...
Ingin menyapamu,
Ingin menyentuhmu,
Ingin bersamamu,
Terlebih ku ingin jadi yang kau mau
Smua hanya ingin ku.
Disini aku yang tak bisa berbuat banyak.
Hanya mencoba menebak sikap mu.
Mencoba mengerti bahagia mu.
Aku tetap disini.
Ku relakan keberadaan mu dgn yang Lain,
Mungkin yg tak kau rasakan dgn ku.
Aku pun tetap disini
Lama aku disini, menunggu menyelesaiKan cinta.
Cinta mu itu yg buat ku sakit.
Sakit kau jalin cerita indah bukan untuk ku.
Aku pun masih disini,
Tetap tak ingin pergi.
Keras hati ini mengalahkan untuk menyerah.
Karena aku mencintaimu tanpa alasan.
Bergerak mundur ke masa lalu.
Masa lalu ku denganmu,
Aku rindu...
Ingin menyapamu,
Ingin menyentuhmu,
Ingin bersamamu,
Terlebih ku ingin jadi yang kau mau
Smua hanya ingin ku.
Disini aku yang tak bisa berbuat banyak.
Hanya mencoba menebak sikap mu.
Mencoba mengerti bahagia mu.
Aku tetap disini.
Ku relakan keberadaan mu dgn yang Lain,
Mungkin yg tak kau rasakan dgn ku.
Aku pun tetap disini
Lama aku disini, menunggu menyelesaiKan cinta.
Cinta mu itu yg buat ku sakit.
Sakit kau jalin cerita indah bukan untuk ku.
Aku pun masih disini,
Tetap tak ingin pergi.
Keras hati ini mengalahkan untuk menyerah.
Karena aku mencintaimu tanpa alasan.
My Missing Rainbow..
Hari
ini setahun yang lalu,
Terima kasih pernah melukis pelangi di atas wajah muramku..
Hari ini,
Aku menunggu keajaiban itu..
Melihat pelangi yang sama sebagai hadiah untukku..
Tapi sampai senja berakhir,
Hanya ada aku dan langit..
Kami saling memandang dengan tatapan murung yang sama..
Itulah mengapa aku selalu memaksakan diri tersenyum ketika gerimis menyapa,
Menunggu dengan tabah,
Pelangi itu akan datang sesudahnya..
Kini untuk bermimpi pun aku takut..
Terima kasih pernah melukis pelangi di atas wajah muramku..
Hari ini,
Aku menunggu keajaiban itu..
Melihat pelangi yang sama sebagai hadiah untukku..
Tapi sampai senja berakhir,
Hanya ada aku dan langit..
Kami saling memandang dengan tatapan murung yang sama..
Itulah mengapa aku selalu memaksakan diri tersenyum ketika gerimis menyapa,
Menunggu dengan tabah,
Pelangi itu akan datang sesudahnya..
Kini untuk bermimpi pun aku takut..
Sunday, June 9, 2013
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDEKATAN-PENDEKATAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pada dasarnya strategi dan pendekatan adalah berbeda.
Hal ini berarti strategi lebih sempit dari pada pendekatan. Pendekatan
kurikulum ialah cara kerja dengan cara menerapkan strategi dan metode yang
tepat dengan mengikut langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk
menghaislkan kurikulum yang lebih baik. Ada berbagai macam pendekatan yang
digunakan dalam mengembangkan kurikulum, yaitu :
Mula-mula
pelaksanan dalam perencanaan dan pengembanagan kurikulum itu berdasarkan
materi. Initi dari proses belajar megajara ialah ditentukan oleh pemilihan
materi. Pendekatan ini diterapkan di Indonesia dalm kurikulum sebelum kurikulum
1975. Kelebihan pendekatan ini ialah bahan pengajaran lebih flexible dan bebas
dalam menyusunnya, sebab tidak ada ketentuan yang pasti dalam menentukan bahan
pengajaran yang sesuai dengan tujuan. Kelemahannya ialah tujuan pengajaran
kurang jelas, maka sukar ditentukan pedoman dalam menentukan metode yang sesuai
untuk pengajaran.
2. Pendekatan
berorientasi pada tujuan
Pendekatn
ini menempatkan rumusan atau penetapan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi
sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar
megajar . Penyusunana dengan pendekatan berdasarkan tujuan bahwa tujuan
pendidikan dicantumkan terlebih dahulu. Dari tujuan-tujuan ini menjadi tujuan
yang terperinci, yang akhirnya ke tujuan yang bersifat operasional.
3. Pendekatan dengan
pola organisasi bahan
Pendekatan
ini dapat dilihat dari pola pendekatan: subject matter curicululm, correlated
curriculum, dan integrated curriculum.
-
Pendekatan
pola subject matter curriculum. Pendekatan ini penekanannya pada mata pelajaran
secara terpisah-pisah, misalnya: sejarah, ilmu bumI, biologi dan lainnya. Mata
pelajaran ini tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.
-
Pendekatan
pola correlated curriculum Pendekatan dengan pola mengkelompokkan beberapa mata
pelajaran yang seiring, yang bisa secara dekat berhubungan. Misalnya: IPA, IPS,
dan sebagainya.
-
Pendekatan
pola integrated curriculum
Pendekatan ini didasarkan kepada
keseluruhan hal yang mempunyai arti tertentu. Keseluruhan ini tidak hanya
merupakan kesimpulan dari bagian-bagiannya, tetapi mempunyai arti tertentu.
Dalam hal ini, tidak hanya melalui pelajaran yang terpisah-pisah, namun harus
dijalin suatu keutuhan yang meniadakan batas tertentu dan masing-masing bahan pelajaran.
4. Pendekatan
rekonstruksionalisme
Pendekatan
ini memfokuskan kurikulum pada masalah penting yang dihadapi masyarakat,
seperti polusi, ledakan, penduduk, malapetaka akibat tujuan teknologi. Dalam
gerakan ini terdapat dua kelompok yang sangat berbeda pandangan terhadap
kurkulum, yaitu :
a.
Rekonstruksionalisme konservatif
Pendekatan ini mneganjurkan agar
pendidikan ditujukan kepada peningkatan mutu kehidupan individu maupun
masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang paling mendesak
yang dihadapi masyarakat.
b.
Rekonstruksionalisme radikal
Pendekatan ini menganjurkan agar
pendidik formal maupun non0formal mengabdikan diri demi tercapainya tatanan
social baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan
merata.
5. Pendekatan humanistic
Kurikulum
ini berpusat pada siswa dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai
prasyarat dan sebagai bahan integral dari proses belajar. Para pendidk
humanistic yakin, bahwa kesejahteraan mental dan emosional siswa harus
dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal.
6. Pendekatan
akuntabilitas
Accountability
lemabaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat akhir-akhir
ini menjadi hal penting dalam dunia pendidikan. Suatu sistem yang akuntabel
menentukan standar dan tujuan spesifik yang jelas serta mengatur efektifitasnya
berdasarkan taraf keberhasilan siswa untuk mencapai satandar itu
1. Pendekatan bidang studi (pendekatan
subjek atau disiplin ilmu)
Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran
sebagai dasar organisasi kurikulum misalnya matematika, sains, sejarah IPS,
IPA, dan sebagainya
Seperti yang lazim kita dapati dalam sistim pendidikan kita
sekarang di semua sekolah dan universitas. Yang diutamakan dalam pendekatan ini
ialah penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Tipe organisasi
ini sesuai dengan falsafah realisme. Pendekatan ini paling mudah dibandingkan
dengan pendekatan lainnya oleh sebab disiplin ilmu telah jelas Batasannya dan
karena itu lebih mudah mempertanggung jawabkan apa yang diajarkan.
2. Pendekatan Interdisipliner
Dibawah ini akan kita bicarakan beberapa
pendekatan interdisipliner dalam pengembangan kurikulum.
a. Pendekatan Broad-field
Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan beberapa disiplin
atau mata pelajaran yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu pengetahuan
tidak berada dalam vakum atau kehampaan akan tetapi merupakan bagian integral
dari kehidupan manusia.
Pendekatan broad-field ini juga dapat digunakan agar siswa
memahami hubungan yang kompleks antara kejadian-kejadian di dunia, misalnya
antara perang vietnam dan korea dengan kebangkitan ekonomi jepang dan
lain-lain.
b. Pendekatan Kurikulum Inti(core
curriculum)
Kurikulum ini banyak persamaannya dengan broad-field, karena
juga menggabungkan berbagai disiplin ilmu. kurikulum diberikan berdasarkan
suatu masalah sosial atau personal. Untuk memecahkan masalah itu digunakan
bahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah itu.
c. Pendekatan Kurikulum Inti di Perguruan
Tinggi
Istilah inti (core) juga digunakan dalam kurikulum Perguruan
Tinggi. Dengan “core” dimaksud pengetahuan inti yang pokok yang diambil dari
semua disiplin ilmu yang dianggap esensial mengenai kebudayaan dan ilmu
pengetahuan yang dianggap layak dimiliki oleh tiap orang terdidik dan
terpelajar.
d. Pendekatan Kurikulum Fusi
Kurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih
disiplin tradisional menjadi studi baru misalnya: geografi + botani + arkeologi menjadi earth sciences.
3. Pendekatan Rekonstruksionisme
Pendekatan ini juga disebut Rekonstruksi Sosial karena
memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam
masyarakat ,seperti polusi, ledakan penduduk dan lain-lain.
Dalam gerakan rekonstruksionisme ini terdapat dua kelompok
utama yang sangat berbeda pandangannya tentang kurikulum, yaitu rekonstruksionisme
konservatif dan rekonstruksionisme radikal.
1) Rekonstruksionisme konservatif. Aliran
ini menginginkan agar pendidikan ditujukan pada peningkatan mutu kehidupan
individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang
paling mendesak yang dihadapi masyarakat.
Peranan guru ialah sebagai orang yang menganjurkan perubahan
mendorong siswa menjadi partisipan aktif dalam masyarakat. Pendekatan
kurikulum ini konsisten dengan falsafah pragmatisme.
2) Rekonstruksionisme Radikal. Aliran ini
berpendapat bahwa banyak negara mengadakan pembangunan dengan merugikan
rakyat kecil yang miskin yang merupakan mayoritas masyarakat. Golongan
radikal ini menganjurkan agar pendidik formal maupun non-formal mengabdikan
diri demi tercapainya orde sosial baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan
kekayaan yang lebih adil dan merata.
4. Pendekatan Humanistik
Kurikulum ini berpusat pada siswa, dan mengutamakan
perkembangan efektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari
proses belajar. Para pendidik humanistic yakin, bahwa kesejahteraan mental dan
emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu
memberi hasil maksimal.
Pendekatan humanistic dalam kurikulum didasarkan atas
asumsi-asumsi yang berikut:
·
Siswa
akan lebih giat belajar dan bekerja bila harga dirinya dikembangkan sepenuhnya.
·
Siswa
yang diturut-sertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pelajaran akan
merasa bertanggung jawab atas keberhasilannya.
·
Hasil
belajar akan meningkat dalam suasana belajar yang diliputi oleh rasa saling
mempercayai, saling membantu, dan bebas dari ketegangan yang berlebihan.
·
Guru
yang berperan sebagai fasilitator belajar memberi tanggung jawab kepada
siswa atas kegiatan belajarnya.
·
Kepedulian
siswa akan pelajaran memegang peranan penting dalam penguasaan bahan pelajaran
itu.
·
Evaluasi
diri bagian penting dalam proses belajar yang memupuk rasa harga diri.
5. Pendekatan “Accountability”
Accountability atau pertanggung jawaban lembaga pendidikan
tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat, akhir-akhir ini tampil sebagai
pengaruh yang penting dalam dunia pendidikan. Namun, menurut banyak
pengamat pendidikan accountability ini telah mendesak pendidikan dalam arti
yang sebenarnya menjadi latihan belaka.
Accountability yang sistimatis yang pertama kalinya
diperkenalkan Frederick Taylor dalam bidang industri pada permulaan abad ini.
Pendekatannya, yang kelak dikenal sebagai “scientific management” atau
manajemen ilmiah, menetapkan tugas-tugas spesifik yang harus diselesaikan pekerja
dalam waktu tertentu.
6. Pendekatan Pembangunan Nasional
Pendekatan ini mengandung tiga unsur :
1. Pendidikan kewarganegaraan
Dalam masyarakat demokratis, warganegara dapat dimasukkan
dalam tiga kategori:
·
Warganegara
yang apatis
·
Warganegara
yang pasif
·
Warganegara
yang aktif
2. Pendidikan sebagai alat pembangunan
nasional
Tujuan pendidikan ini adalah mempersiapkan tenaga kerja yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Para pengembang kurikulum
bertugas untuk mendisain program yang sesuai dengan analisis jabatan yang akan
diduduki.
3. Pendidikan keterampilan praktis bagi
kehidupan sehari-hari
Keterampilan yang diperlukan bagi kehidupan sehari- hari
dapat dibagi dalam beberapa kategori yang tidak hanya bercorak keterampilan
akan tetapi juga mengandung aspek pengetahuan dan sikap, yaitu:
·
Keterampilan
untuk mencari nafkah dalam rangka sistim ekonomi suatu negara.
·
Keterampilan
untuk mengembangkan masyarakat.
·
Keterampilan
untuk menyumbang kepada kesejahteraan umum.
·
Keterampilan
sebagai warganegara yang baik.
Subscribe to:
Posts (Atom)