BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keterampilan
mengajar merupakan salah satu komponen dalam pembentukan kemampuan professional
seorang guru. Seorang guru yang professional akan mampu mendemonstrasikan
berbagai keterampilan mengajar secara utuh dan terintegrasi dalam kegiatan
belajar-mengajar yang di kelolanya. Penguasaan terhadap berbagai keterampilan
dasar mengajar akan mampu mngatasi masalah dalam proses belajar-mengajar.
Sehigga pembelajaran berjalan efektif.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian keterampilan mengajar ?
2. Jenis-jenis
keterampilan mengajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keterampilan Mengajar
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling
berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif
diperlukan berbagai keterampilan yaitu keterampilan mengajar dalam hal ini
membelajarkan. Keterampilan mengajar atau membelajarkan merupakan kompetensi
pedagogik yang cukup kompleks karena merupakan integrasi dari berbagai kompetensi
guru secara utuh dan menyeluruh.
Persepsi
(Perception) yang berarti pengelihatan, keyakinan dapat dilihat atau
dimengerti. Persepsi terjadi karena adanya stimulus atau rangsangan dari
lingkungan sekitar, sehingga individu dapat memberikan makna atau menafsirkan
sesuatu hal. Slameto (2010:102) menjelaskan bahwa “Persepsi merupakan proses
yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui
persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya,
hubungan ini dilakukan dengan indera yaitu, pendengaran, peraba dan penciuman”.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses
pemberian makna yang dilakukan secara sadar berupa tanggapan atau pendapat
individu terhadap suatu objek atau peristiwa yang diterima melalui alat indera.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk
menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan
Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan
pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang modern di
Negara-negara yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of learning”.
Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Alvin W.Howard
(Slameto, 2010:32) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk
mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau
mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations
(penghargaan) dan knowledge.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah
seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan
pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada
lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah
penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan
guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.
B. Macam-macam
Keterampilan Mengajar
Keterampilan
mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran,
diantaranya:
a. Keterampilan
Membuka Pelajaran ( set Induction Skills)
Membuka pelajaran (set
induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha
tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Membuka
pelajaran (Abimayu, 1984) ialah kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan kondisi/suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terfokus pada hal-hal yang akan dipelajari.
Jadi membuka pelajaran merupakan pengkondisian awal agar mental dan perhatian
siswa terpusat pada materi yang akan di ajarkan serta memiliki motivasi yang
tinggi untuk terus mengikuti pembelajaran sampai selesai dengan semangat dan
konsisten yang tinggi.
Kegiatan membuka pelajaran
merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan guru, karena dengan
pemulaan yang baik akan memengaruhi jalannya kegiatan belajar selanjutnya. Bila
berhasil melakukan kegiatan pembuka, maka sangat dimungkinkan kegiatan inti dan
penutup akan berhasil. Komponen-komponen membuka pelajaran menurut Uzer Usman
(1992:85) adalah :
a) Menarik
perhatian siswa dengan gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi.
b) Menimbulkan
motivasi, disertai dengan kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin
tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dan memperhatikan minat dan interens
siswa.
c) Member
acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas,
menyarankan langkah-langkah yang akan di lakukan, mengingatkan masalah pokok
yang akn dibahas, dan memajukan beberapa pertanyaan.
d) Memberikan
Apersepsi (memberikan kaitan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari), sehingga materi yang di pelajari merupakan satu kesatuan yang utuh
yang tidak terpisah-pisah.[1]
b. Keterampilan
Menerangkan
Tugas guru yang paling utama adalah
mengajar. Mengajar adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa ( transfer
of knowledge). Di sini guru di tuntut untuk mampu menjelaskan materi pelajaran
kepada siswa secara professional. Dalam pelaksanaannya guru dapat mngunakan
media pembelajaran dan sumber-sumber belajar yang relevan dengan tujuan
pembelajaran yang akan di capai. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran
yang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk bertanya. Untuk menanggapi pertanyaan
itu seorang guru harus mampu menjelaskan secara sistematis dan logis.
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah penyajian informasi secara
lisan yang diorganisasi secara sistematis unutk menunjukkan adanya hubungan
satu dengan yang lainnya. Pemberian penjelasan merupakan aspek yang sangat
penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa didalam kelas.
Tujuan pemberian penjelasan dalam pembelajaran
adalah:
·
Membimbing siswa untuk memahami konsep,
hokum, dalil, fakta, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
·
Melibatkan siswa untuk berpikir dengan
memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan
·
Membimbing siswa untuk menghayati dan
mendapat proses penalaran dan mngunakan bukti-bukti dalam memecahkan masalah.
Komponen-komponen
dalam keterampilan ( explaining skill) adalah
c. Keterampilan
Interaksi
Dalam proses belajar-mengajar
seorang guru harus memiliki keterampilan berinteraksi kepada siswanya.
Berinteraksi guru dapat mengenal pribadi masing-masing siswanya, sehingga dalam
proses perencanaan, metode, model dan strategi pembelajaran sesuai dengan kondisi
siswanya.
d. Keterampilan
Bertanya
Ada yang mengatakan bahwa “berpikir
itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta
respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa
pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi
bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Dalam proses belajar mengajar,
bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik
dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa,
yaitu:
·
Meningkatkan
partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar,
·
Membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadai atau
dibicarakan,
·
Mengembangkan
pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya
adalah bertanya,
·
Menuntun
proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat
menentukan jawaban yang baik,
·
Memusatkan
perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Keterampilan dan kelancaran bertanya
dari calon guru maupun dari guru itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi
pertanyaannya maupun teknik bertanya.[2]
a) Dasar-dasar
pertanyaan yang baik
·
Jelas
dan mudah dimengerti oleh siswa
·
Berikan
informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan
·
Difokuskan
pada suatu masalah atau tugas tertentu
·
Berikan
waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan
·
Bagikanlah
semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata
·
Berikan
respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk
menjawab atau bertanya
·
Tuntunlah
jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar
b) Jenis-jenis
pertanyaan yang baik
·
Jenis
pertanyaan menurut maksudnya
1) Pertanyaan permintaan (compliance
question),
2) Pertanyaan retoris (rhetorical question)
3) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question,) dan
4) Pertanyaan menggali (probing question).
2) Pertanyaan retoris (rhetorical question)
3) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question,) dan
4) Pertanyaan menggali (probing question).
·
Jenis
pertanyaan menurut Taksonomi Bloom
1) Pertanyaan pengetahuan (recall question
atau knowlagde question),
2) Pertanyaan pemahaman (conprehention question),
3) Pertanyaan penerapan (application question),
4) Pertanyaan sintetis (synthesis question), dan
5) Pertanyaan evaluasi (evaluation question).
2) Pertanyaan pemahaman (conprehention question),
3) Pertanyaan penerapan (application question),
4) Pertanyaan sintetis (synthesis question), dan
5) Pertanyaan evaluasi (evaluation question).
c) Hal-hal
yang perlu di perhatikan
·
Kehangatan
dan Keantusiasan. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar
mengajar, guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan
maupun ketika menerima jawaban siswa. Sikap dan cara guru termasuk suara,
ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada-tidaknya kehangatan
dan keantusiasannya.
·
Kebiasaan
yang perlu dihindari. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar
mengajar, guru perlu menunjukkan sikap yang baik pada waktu mengajukan
pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Guru harus menghindari
kebiasaan seperti :
1) Menjawab pertanyaan sendiri,
2) Mengulang jawaban siswa,
3) Mengulang pertanyaan sendiri,
4) Mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak,
5) Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya, dan
6) Mengajukan pertanyaan ganda.
2) Mengulang jawaban siswa,
3) Mengulang pertanyaan sendiri,
4) Mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak,
5) Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya, dan
6) Mengajukan pertanyaan ganda.
Keterampilan bertanya di bedakan atas :
1.
Keterampilan
bertanya dasar.
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu
diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di
maksud adalah: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian
acuan, pemusatan, pemindah giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir dan
pemberian tuntunan.
2.
Keterampilan
bertanya lanjut.
Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya
dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa,
memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri.
Keterampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan
komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar
masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut. Adapun
komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat
kognitif dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan
pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
e. Keterampilan
Memberi Motivasi
Motivasi memiliki pengertian yang
beragam, baik yang berhubungan dengan perilaku individu maupun perilaku
organisasi. Motivasi merupakan unsure penting dalam diri manusia yang berperan
mewujudkan keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan individu.
Menurut Stoner(1992;440)motivasi
diartikan sebagai factor-faktor penyebab yang menghubungkan dengan sesuatu
dalam perilaku seseorang. Menurut Maslow (1970:35) sesuatu tersebut adalah
dorongan berbagai kebutuhan hidup individu dari mulai kebutuhan fisik, rasa
aman, social, penghargaan dan aktualisasi diri yang akan diberikan oleh guru.
f. Keterampilan
Memberi Penguatan
Keterampilan penguatan adalah
respons terhadapa suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan
berulang kembali tingath laku tersebut, maka seorang memiliki keahlian memberi
penguatan. Karena penguatan merupakan dorongan bagi anak didik untuk
meningkatkan penampilannya serta dapat meningkatkan perhatian. Penguatan dapat
di berikan dalam bentuk verbal ( kata-kata atau pujian), penguatan dalam bentuk
nonverbal (gerak mendekati, mimic dan gerak badan, sentuhan, kegiatan yang
menyenangkan).[3]
Untuk member penguatan guru harus memperhatikan
1. Pengutan
harus diberkan dengan hangat dan antusias sehingga peserta didik dapat
merasakan kehangatan
2. Penguatan
yang diberikan harus bermakna
3. Hindari
rrespon negative terhadap jawaban
4. Peserta
yang diberi penguatan harus jelas
5. Penguatan
dapat juga diberikan kepada kelompok peserta tertentu
g. Keterampilan
menggunakan Media
Media adalah berupa alat atau bahan
ajar, atau hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.
Guru dalam proses pembelajaran yang mngunakan media peserta didik akan lebih
dipahami siswa. Penyampain informasi yang hanya melalui bahasa verbal selain
dapat menimbulkan verbalisasi dan kesalahan persepsi, juga gairah siswa untuk
menangkap pesan akan semakin kurang. Mengunakan media siswa diharapkan dapat
lebih bersemangat.[4]
h. Keterampilan
Menggunakan Metode
Pada dasarnya guru adalah seorang
pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang di
milikinya untuk dapat mngubah psikis dan pola piker anak didiknya dari tidak
tahhu menjadi tahu. Salah satu yang harus dilalukakn oleh guru adalah dengan
mengajar. Salah satu yang paling penting adalah performance gru di kelas.
Bagaimana seorang guru dapat menuasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana
belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
i.
Keterampilan Menutup pelajaran
pelajaran (closure) ialah kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar
mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar.
Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi: meninjau kembali penguasaan
inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, dan
mengevaluasi.
BAB
III
PENUTUP
Guru
yang professional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan
baik. Dalam mengajar diperlukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk
kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Keterampilan
tersebut adalah:
1.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
2.
Keterampilan menjelaskan,
3.
Keterampilan bertanya,
4.
Keterampilan member penguatan,
5.
Keterampilan menggunakan media pembejaran,
6.
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
7.
Keterampilan mengelola kelas,
8.
Keterampilan mengadakan variasi,
9.
Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil.
DAFTAR
PUSTAKA
Rusman. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2010.
Kusnadi. Profesi dan Etika Keguruan. Pekanbaru:
Yayasan Pustaka Riau. 2011.
Sanjaya, Wina. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana. 2010.
No comments:
Post a Comment