SALAM

Assalamualaikum SELAMATDATANG DI BLOG DEVI LESTARI

Sunday, June 9, 2013

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM



PENDEKATAN-PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pada dasarnya strategi dan pendekatan adalah berbeda. Hal ini berarti strategi lebih sempit dari pada pendekatan. Pendekatan kurikulum ialah cara kerja dengan cara menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikut langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghaislkan kurikulum yang lebih baik. Ada berbagai macam pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum, yaitu :
1.      Pendekatan berorientasi pada bahan pelajaran
Mula-mula pelaksanan dalam perencanaan dan pengembanagan kurikulum itu berdasarkan materi. Initi dari proses belajar megajara ialah ditentukan oleh pemilihan materi. Pendekatan ini diterapkan di Indonesia dalm kurikulum sebelum kurikulum 1975. Kelebihan pendekatan ini ialah bahan pengajaran lebih flexible dan bebas dalam menyusunnya, sebab tidak ada ketentuan yang pasti dalam menentukan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan. Kelemahannya ialah tujuan pengajaran kurang jelas, maka sukar ditentukan pedoman dalam menentukan metode yang sesuai untuk pengajaran.
2.      Pendekatan berorientasi pada tujuan
Pendekatn ini menempatkan rumusan atau penetapan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar megajar . Penyusunana dengan pendekatan berdasarkan tujuan bahwa tujuan pendidikan dicantumkan terlebih dahulu. Dari tujuan-tujuan ini menjadi tujuan yang terperinci, yang akhirnya ke tujuan yang bersifat operasional.
3.      Pendekatan dengan pola organisasi bahan
Pendekatan ini dapat dilihat dari pola pendekatan: subject matter curicululm, correlated curriculum, dan integrated curriculum.
-          Pendekatan pola subject matter curriculum. Pendekatan ini penekanannya pada mata pelajaran secara terpisah-pisah, misalnya: sejarah, ilmu bumI, biologi dan lainnya. Mata pelajaran ini tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.
-          Pendekatan pola correlated curriculum Pendekatan dengan pola mengkelompokkan beberapa mata pelajaran yang seiring, yang bisa secara dekat berhubungan. Misalnya: IPA, IPS, dan sebagainya.
-          Pendekatan pola integrated curriculum
Pendekatan ini didasarkan kepada keseluruhan hal yang mempunyai arti tertentu. Keseluruhan ini tidak hanya merupakan kesimpulan dari bagian-bagiannya, tetapi mempunyai arti tertentu. Dalam hal ini, tidak hanya melalui pelajaran yang terpisah-pisah, namun harus dijalin suatu keutuhan yang meniadakan batas tertentu dan masing-masing bahan pelajaran.
4.      Pendekatan rekonstruksionalisme
Pendekatan ini memfokuskan kurikulum pada masalah penting yang dihadapi masyarakat, seperti polusi, ledakan, penduduk, malapetaka akibat tujuan teknologi. Dalam gerakan ini terdapat dua kelompok yang sangat berbeda pandangan terhadap kurkulum, yaitu :
a.       Rekonstruksionalisme konservatif
Pendekatan ini mneganjurkan agar pendidikan ditujukan kepada peningkatan mutu kehidupan individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang paling mendesak yang dihadapi masyarakat.
b.      Rekonstruksionalisme radikal
Pendekatan ini menganjurkan agar pendidik formal maupun non0formal mengabdikan diri demi tercapainya tatanan social baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata.
5.      Pendekatan humanistic
Kurikulum ini berpusat pada siswa dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bahan integral dari proses belajar. Para pendidk humanistic yakin, bahwa kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal.
6.      Pendekatan akuntabilitas
Accountability lemabaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat akhir-akhir ini menjadi hal penting dalam dunia pendidikan. Suatu sistem yang akuntabel menentukan standar dan tujuan spesifik yang jelas serta mengatur efektifitasnya berdasarkan taraf keberhasilan siswa untuk mencapai satandar itu

1.    Pendekatan bidang studi (pendekatan subjek atau disiplin ilmu)
Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum misalnya matematika, sains, sejarah IPS, IPA, dan sebagainya
Seperti yang lazim kita dapati dalam sistim pendidikan kita sekarang di semua sekolah dan universitas. Yang diutamakan dalam pendekatan ini ialah penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Tipe organisasi ini sesuai dengan falsafah realisme. Pendekatan ini paling mudah dibandingkan dengan pendekatan lainnya oleh sebab disiplin ilmu telah jelas Batasannya dan karena itu lebih mudah mempertanggung jawabkan apa yang diajarkan.
2.    Pendekatan Interdisipliner
    Dibawah ini akan kita bicarakan beberapa pendekatan interdisipliner dalam pengembangan kurikulum.
a.    Pendekatan Broad-field
Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan beberapa disiplin atau mata pelajaran yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu pengetahuan tidak berada dalam vakum atau kehampaan akan tetapi merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.
Pendekatan broad-field ini juga dapat digunakan agar siswa memahami hubungan yang kompleks antara kejadian-kejadian di dunia, misalnya antara perang vietnam dan korea dengan kebangkitan ekonomi jepang dan lain-lain.
b.    Pendekatan Kurikulum Inti(core curriculum)
Kurikulum ini banyak persamaannya dengan broad-field, karena juga menggabungkan berbagai disiplin ilmu. kurikulum diberikan berdasarkan suatu masalah sosial atau personal. Untuk memecahkan masalah itu digunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah itu.
c.    Pendekatan Kurikulum Inti di Perguruan Tinggi
Istilah inti (core) juga digunakan dalam kurikulum Perguruan Tinggi. Dengan “core” dimaksud pengetahuan inti yang pokok yang diambil dari semua disiplin ilmu yang dianggap esensial mengenai kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang dianggap layak dimiliki oleh tiap orang terdidik dan terpelajar.
d.    Pendekatan Kurikulum Fusi
Kurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin tradisional menjadi studi baru misalnya: geografi + botani + arkeologi menjadi earth sciences.
3.    Pendekatan Rekonstruksionisme
Pendekatan ini juga disebut Rekonstruksi Sosial karena memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam masyarakat ,seperti polusi, ledakan penduduk dan lain-lain.
Dalam gerakan rekonstruksionisme ini terdapat dua kelompok utama yang sangat berbeda pandangannya tentang kurikulum, yaitu rekonstruksionisme konservatif dan rekonstruksionisme radikal.
1)    Rekonstruksionisme konservatif. Aliran ini menginginkan agar pendidikan ditujukan pada peningkatan mutu kehidupan individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang paling mendesak yang dihadapi masyarakat.
Peranan guru ialah sebagai orang yang menganjurkan perubahan mendorong siswa menjadi partisipan  aktif dalam masyarakat. Pendekatan kurikulum ini konsisten dengan falsafah pragmatisme.
2)    Rekonstruksionisme Radikal. Aliran ini berpendapat bahwa banyak negara mengadakan pembangunan dengan merugikan rakyat  kecil yang miskin yang merupakan mayoritas masyarakat. Golongan radikal ini menganjurkan agar pendidik formal maupun non-formal mengabdikan diri demi tercapainya orde sosial baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata.
4.    Pendekatan Humanistik
Kurikulum ini berpusat pada siswa, dan mengutamakan perkembangan efektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Para pendidik humanistic yakin, bahwa kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal.
Pendekatan humanistic dalam kurikulum didasarkan atas asumsi-asumsi yang berikut:
·         Siswa akan lebih giat belajar dan bekerja bila harga dirinya dikembangkan sepenuhnya.
·         Siswa yang diturut-sertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pelajaran akan merasa  bertanggung jawab atas keberhasilannya.
·         Hasil belajar akan meningkat dalam suasana belajar yang diliputi oleh rasa saling mempercayai, saling membantu, dan bebas dari ketegangan yang berlebihan.
·         Guru yang berperan sebagai fasilitator  belajar memberi tanggung jawab kepada siswa atas kegiatan belajarnya.
·         Kepedulian siswa akan pelajaran memegang peranan penting dalam penguasaan bahan pelajaran itu.
·         Evaluasi diri bagian penting dalam proses belajar yang memupuk rasa harga diri.
5.    Pendekatan “Accountability”
Accountability atau pertanggung jawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat, akhir-akhir ini tampil sebagai pengaruh  yang penting dalam dunia pendidikan. Namun, menurut banyak pengamat pendidikan accountability ini telah mendesak pendidikan dalam arti yang sebenarnya menjadi latihan belaka. 
Accountability yang sistimatis yang pertama kalinya diperkenalkan Frederick Taylor dalam bidang industri pada permulaan abad ini. Pendekatannya, yang kelak dikenal sebagai “scientific management” atau manajemen ilmiah, menetapkan tugas-tugas spesifik yang harus diselesaikan pekerja dalam waktu tertentu.
6.    Pendekatan Pembangunan Nasional
Pendekatan ini mengandung tiga unsur :
1.    Pendidikan kewarganegaraan
Dalam masyarakat demokratis, warganegara dapat dimasukkan dalam tiga kategori:
·         Warganegara yang apatis
·         Warganegara yang pasif
·         Warganegara yang aktif
2.    Pendidikan sebagai alat pembangunan nasional
Tujuan pendidikan ini adalah mempersiapkan tenaga kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Para pengembang kurikulum bertugas untuk mendisain program yang sesuai dengan analisis jabatan yang akan diduduki.
3.    Pendidikan keterampilan praktis bagi kehidupan sehari-hari
Keterampilan yang diperlukan bagi kehidupan sehari- hari dapat dibagi dalam beberapa kategori yang tidak hanya bercorak keterampilan akan tetapi juga mengandung aspek pengetahuan dan sikap, yaitu:
·         Keterampilan untuk mencari nafkah dalam rangka sistim ekonomi suatu negara.
·         Keterampilan untuk mengembangkan masyarakat. 
·         Keterampilan untuk menyumbang kepada kesejahteraan umum.
·         Keterampilan sebagai warganegara yang baik.

PENGERTIAN PERTANYAAN

2.1 Definisi Pertanyaan

Menurut para ahli:
Anthony Robbins
Pertanyaan adalah suatu proses berpikir dan proses berpikir itu adalah suatu proses bertanya dan menjawab, dan orang-orang yang sukses adalah mereka yang selalu bertanya pada dirinya sendiri.
Cullins,Aukai
Pertanyaan adalah sebuah kspresi keingintahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat Tanya, pertanyaan biasanya diakhiri dengan sebuah tanda Tanya.

Kesimpulan:
Pertanyaan adalah sebuah ilmu dan ditujukan kepada orang lain serta mengharapkan untuk dijawab. Dalam proses bertanya maka disanalah akan terjadi proses berpikir. Atau dengan kata lain Pertanyaan adalah pernyataan seseorang yang ditujukan kepada orang lain serta mengharapkan untuk dijawab.
Kompetensi professional seorang guru perlu dilengkapi dengan keterampilan bertanya karena proses belajar mengajar merupakan interaksi induktif yang didalamnya perlu adanya dialog atau komunikasi antara guru dan siswa. Sedangkan dalam proses berkomunikasi diperlukan adanya keterlibatan intelektual siswa yang dikembangkan dengan berbagai pertanyaan yang diajukan guru.

2.2 Jenis-jenis Pertanyaan.
Ada 5 tipe pertanyaan yaitu:
Apa, untuk menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan isi atau pembahasan.
Siapa. Untuk menanyakan orang-orang atau pihak yang terlibat
Mengapa. Untuk menanyakan sebab atau alas an terjadinya sesuatu.
Kapan. Untuk menanyakan waktu terjadinya sebuah peristiwa.
Dimana. Untuk menanyakan tempat berlangsungnya sesuatu peristiwa
Bagaimana. Untuk menanyakan cara atau proses pengajaran sesuatu.
Jenis-jenis kalimat Tanya:
Kalimat Tanya kaarifikasi dan konfirmasi.
Klarifikasi (penegasan) dan konfirmasi adalah kalimat Tanya yang disampaikan kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya.
Kalimat Tanya retoris
Adalah kalimat Tanya yang tidak memerlukan jwaban atau tanggapan langsung. Kalimat ini biasanya digunakan dalam pidato, khotbah, atau orasi.
Kalimat Tanya tersamar
Yaitu kalimat yang mengacu pada berbagai maksud
Kalimat Tanya biasa
Kalimat yang bersifat informasi biasanya menggunakan 5W +1H yaitu :
What (apa)
Menanyakan sesuatu yang berkaitan denngan isi atau pembahasan.
Who (siapa)
Menanyakan orang-orang atauu pihak yang terlibat.
Why (mengapa)
Menanyakan sebab atau alasan terjadinya sesuatu.
When (kapan)
Menanyakan waktu terjadinya sebuah peristiwa.
Where (dimana)
Menannyakan tempat berlangsungnya suatu peristiwa.
How (bagaimana)
Menanyakan cara atau sebuah proses.

2.3 Mengklasifikasikan Pertanyaan pada Bidang Kognitif
Alasan kognitifnya adalah untuk merangsang ingatan memperdalam pengertian, mengembangkan informasi dan menggalakkan penyelesaian masalah.
Secara umum isi pertanyaan-pertanyaan dapat dikategorikan sebagai konseptual, empiris dan terkait niai.
Pertanyaan konseptual adalah pertanyaan yang berkenaan dengan gagasan, definisi dan penalaran
Pertanyaan Empiris adalah pertanyaan yang menuntut jawaban yang didasarkan pada fakta atau pada temuan eksperimental.
Pertanyaan Nilai adalah pertanyaan yang berkenaan dengan manfaat dan kebaikan yang dikaitkan dengn isu moral dan lingkungan.
Adapun hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam bertanya adalah:
Kahangatan dan keantusiasan
Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa,sikap, gaya,suara, ekspresi wajah dan sebagainya menampilkan ada tidaknya kehangatan
Klasifikasi pertanyaan:
Ada beberapa jenis pertanyaan yaitu:
Pertanyaan permintaan ( compliance question)
Yaitu pertanyaan yang diharapkan agar siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.

Contoh : Sebutkan hukum-hukum aljabar himpunan dan masing-masing berikan contoh sebagai pembuktian ?

Pertanyaan Retoris (Rhetorial Question)
Yaitu pertanyaan yang tidak mengkehendaki jawaban, tetapi dijawab oleh guru sendiri. Hal ini merupakan teknik penyampaian informasi.

Contoh : Apakah benar bahwa bernafas merupakan cirri-ciri dari makhluk hidup ? jelas benar, bahwa setiap makhluk yang dikatakan hidup pasti bernafas.

Pertanyaan Mengarah atau menuntun
Yaitu pertanyaan yang diajukan untuk member arah pada siswa dalam proses berpikirnya. Hal ini dilakukan apabila guru menghendaki agar siswa memperhatikan dengan seksama bagian tertentu atau inti pelajaran yang dianggap penting. Disisi lain ketika siswa tidak dapat menjawab atau salah menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan dan menuntun proses belajar siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan jawaban bagi pertanyaan pertama tadi.

Contoh : jika diketahui z = cos (xy) dan fx (x,y) = cos (xy) = - sin (xy) . y = - y sin (xy), bagaimana dengan fx (x,y) dari z = cos
(x^2+ xy) ?

Pertanyaan Menggali
Yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawabanya terhadap pertanyaan pertama. Dengan pertanyyan menggali ini siswa didorang untuk meningkatkan kuantitas jawaban yang diberikan pada pertanyaan sebelumnya.

Contoh : jika sebuah batu dimasukkan kedalam air apa yang akan terjadi? Mengapa?


Pertanyaan menurut taxonomi Bloom

Pertanyaan Pengetahuan (knowledge question)
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengungkapkan pengetahuan siswa tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya.
Pertanyaan ini tidak menuntut siswa berpikir secara mendalam pertanyaan yang meminta jawaban ya atau tidak.
Pertanyaan yang meminta jawaban yang memproduksi satu kata, istilah, kalimat dan sebagainya.
Pertanyaan pemahaman, tujuan pertanyaan ini adalah menuntut siswa untuk mendemonstrasikan bahwa ia telah mengerti dan atau mempunyai pemahaman mengenai suatu hal. Siswa diharapkan dapat menyusun kembali apa yang telah dipelajarinya dengan mempergunakan kata-kata sendiri.

Ada 3 jenis pertanyaan pemahaman yaitu:
Memberikan penjelasan dengan kata-kata sendiri
Menyatakan ide pokok tentang sesuatu dengan kata-kata sendiri
Membandingkan atau membedakan
Contoh: apa yang dimaksud dengan metamorphosis?

Pertanyaan Penerapan
Tujuanya adalah untuk menuntun jawaban siswa dengan menggunakan informasi yang telah dipelajari. Menempatkan siswa dengan situasi pemecahan masalah yang menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari.

Contoh: jadi berdasarkan contoh sebelumnya bisa kita ambil kesimpulan bahwa definisi dari metamorphosis adalah?



Pertanyaan Analisis
Tuuanya adalah menuntun siswa untuk berpikir kritis dan mendalam. Pertanyaan ini tidak mempunyai satu jawaban yang benar tetapi mempunyai banyak alternative jawaban. Pertanyaan ini menuntut siswa terlibat dalam tiga pro kognitif yaitu:
Mengenal motif, alasan, atau sebab dari kejadian tertentu
Mempertimbangkan dan menganalisa informasi yang tersedia agar terdapat suatu kesimpulan berdasarkan informasi tadi.
Menganalisis kesimpulan untuk mencari atau menemukan bukti yang menunjang/menangkalkesimpulan.
Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah
Tunjukan motif/sebeb……
Berikanlah bukti-bukti bahwa……….
Analisislah…………

Contoh: analisislah apa yang akan terjadi jika air laut dimasukkan kedalam sel makhluk hidup?

Pertanyaan Sintesis
Tujun pertanyaan ini adalah mengharuskan siswa berpikir orisinil dan kreatif dalam memberikan jawabannya dan dapat mengembangkan daya kreatif siswa serta meningkatkan daya penalaran.
Ada 3 tipe pertanyaan ini yaitu:
Meminta siswa untuk membuat ramalan atau prediksi
Meminta siswa untuk mengungkapkan idea tau bayangan pikiran
Meminta siswa untuk memecahkan masalah.
Beberapa kata yang sering kita jumpai dalam pertanyaan ini adalah:
Bagaimana kita dapat…………
Apakah yang akan terjadi bila………….
Contoh: Apakah yang terjadi bila penipisan ozon berlangsung secara terus menerus?


Pertanyaan Evaluasi
Pertanyaan ini merupakan proses berpikir yang paling tinggi sebab menilai hnya mungkin bila fungsi-fungsi kognitif.
Pertanyaan ini terdiri atas 4 kategori yaitu:
Meminta siswa memberikan pendapat.
Meminta siswa memberikan pertimbangan menetapkan penilaian suatu ide.
Meminta siswa untuk menetapkan suatu ketetapan dari berbagai pemecahan masalah
meminta siswa untuk menetapkan karya seni
kata-kata yang sering dipakai dalam pertanyaan ini adalah:
berikanlah pendapat anda…………
mana yang baik………….
Apakah anda setuju………….
Apakah hal itu lebih baik……………….

Contoh: Berikanlah pendapat anda mengenai dampak positif dan negative dari perkembangan alat teknologi pada saat ini?

Kebiasaan yang harus dihindari dalam bertanya yaitu:
Mengulangi pertanyaan sendiri
Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan, guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak dapat berkosentrasi.
Mengulangi jawaban siswa
Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temannya yang lain karena guru akan menjelaskannya.
Menjawab pertanyaan sendiri
Pertanyaan dijawab guru seblum siswa mendapat kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu meemikirkan jawaban karena guru kan jawaban memikirkan jawabannya.
Pertanyaan yang sering memancing jawaban serentak
Contohnya apa ibu kota RI?
Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang benar dan menuntut kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya.
Pertanyaan Ganda
Contoh: siapa pemimpin orang Belanda yang pertama datang ke Indonesia, megapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia?
Hal ini akan mematahkan semangat siswaa yang hanya sanggup menyelesaikansatu dari semua tugas itu.
Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya akibatnya anak yang ditunjuk tidak memikirkan jawabannya.

Ciri-ciri pertanyaan yang baik.
Kalimatnya singkat dan jelas
Tujuannya jelas
Setiappertanyaan hanya satu masalah
Mendorong anak untuk berpikir kritis
Jawaban yang diharapkan bukan sekedar ya atau tidak
Bahasa dalam pertanyaan dikenal baik oleh siswa
Tidak menimbulkan tafsiran ganda
Pentingnya bertanya dalam belajar mengajar:
Menurut pendapat Bloom bahwa kedudukan dari bertanya adalah
Jantung strategi belajar yang efektif terletak pada pertanyaan yang diajukan guru
Dari sekian banyak metode pengajaran, yang paling banyak dipakai adalah bertanya.
Bertanya adalah salah satu teknik yang palinh tua dan paling baik
Mengajar adalah bertanya
Pertanyaan adalah unsure utama dalam strategi pengajaran, merupakan kunci permainan bahasa dalam pengajaran

2.4 Tujuan atau Fungsi dari Pengajaran
Tujuan utama atau fungsi pertanyaan adalah:
Meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar
Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadapmasalah yang ingin dibahas
Meminta siswa berfikir dan mengembangkan pola fikirnya.
Membimbing dan menuntunproses berpikir siswa
Memusatkan perhatian siswa terhadap konsep yang sedang dibicarakan
Tujuan khusus atau fungsi khusus dari pertanyaan adalah:
Memulai pelajaran
Menciptakan kondisi belajar
Memberikan motivasi
Mengarahkan pengajaran
Mendiagnosa
Melihat proses
Mengundang siswa untuk bertanya
Menilai guru
Mengevaluasi siswa
Memulai siswa untuk berdiskusi
Menegur siswa yang mengganggu kegiatan belajar mengajar



MENJELASKAN MACAM – MACAM BENTUK PERTANYAAN
1. Pengertian Pertanyaan
Pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingin tahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.Pertanyaan biasanya akan diakhiri dengan sebuah tanda tanya.
2. Menyebutkan macam – macam pertanyaan
Bentuk-bentuk Pertanyaan :
Ditinjau dari segi luas sempitnya alternatif jawaban benar, maka bentuk pertanyaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni bentuk pertanyaan tertutup( convergen ) dan bentuk pertanyaan terbuka (divergen).
a. Bentuk Pertanyaan Tertutup (close-ended question)
Pengertian Pertanyaan Tertutup.
Menurut ( Heimemann , 2008 ) pada soal tertutup prosedur yang digunakan untuk menyelesikannya sudah tertentu, dan soal ini hanya memiliki satu jawaban yang benar. Sedangkan menurut Yenni Dian Anggraini, S.Pd. M.Pd mengatakan bahwa jenis soal close-ended question atau soal dengan jawaban tunggal sering diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran dan soal jenis ini juga banyak terdapat didalam buku-buku paket. Pada materi statistik paa tingkat sekolah menengah misalnya, siswa hanya diminta mencari rata-rata, median atau modus suatu data.
Jadi , pertanyaan tertutup hanya memerlukan satu atau beberapa jawaban terbatas atau tertentu dan biasanya langsung tertuju pada suatu kesimpulan.

Kelebihan Petanyaan Terutup :
1. Memudahkan guru dalam penilaian, karena hanya satu jawaban yang benar.
2. Membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam memberikan jawaban.
3. Pertanyaan tertutup akan lebih menyenangkan dan menarik dalam menyelesaikannya.


Kelemahan Pertanyaan Tertutup :
1. Siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran.
2. Ide-ide yang terpendam dari diri siswa tidak dapat disalurkan.
3. Siswa menjadi kurang kreatif.

b. Bentuk pertanyaan terbuka (open-ended question)
Pengertian pertanyaan Terbuka
Menurut Becker dan Shigeru (Inprashita, 2008), pendekatan open-ended pada
awalnya dikembangkan di Jepang pada tahun 1970-an. Antara tahun 1971 dan 1976,
peneliti-peneliti Jepang melakukan proyek penelitian pengembangan metode evaluasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pendidikan matematika dengan
menggunakan pertanyaan atau masalah terbuka (open-ended) sebagai tema. Meskipun pada mulanya pengembangan soal terbuka dimaksudkan untuk mengevaluasi keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi selanjutnya disadari bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan soal terbuka mempunyai potensi yang kaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menurut Takahashi (2006), soal terbuka (open-ended problem) adalah soal
yang mempunyai banyak solusi atau strategi penyelesaian. Sedangkan menurut
Syaban (2008), dipandang dari strategi bagaimana materi pelajaran disampaikan,
pada prinsipnya pembelajaran dengan memanfaatkan soal terbuka dapat dipandang
sebagai pembelajaran berbasis masalah, yaitu suatu pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa.
pengertian pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mempunyai banyak solusi atau strategi penyelesain sehingga mempunyai potensi yang kaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa.
Jadi, pertanyaan terbuka memerlukan sejumlah jawaban atau beberapa kemungkinan jawaban benar yang lebih luas dan tidak terbatas seperti pada pertanyaan tertutup.Pertanyaan terbuka memerlukan pemikiran yang lebih kritis dan kreatif. Bentuk pertanyaan dilihat dari cara pengajuan pertanyaan yang sesuai dengan kondisi siswa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni pertanyaan rederecting dan pertanyaan Probing.

a) Bentuk pertanyaan Redirecting
Bentuk pertanyaan ini sifatnya mengajak seluruh siswa untuk memikirkan jawaban atas suatu pertanyaan yang dilontarkan dikelas.

b) Bentuk pertanyaan Divergen
Dalam pertanyaan probing. Beberapa pertanyaan diberikan secara beruntun kepada seorang siswa dengan tujuan memperjelas arah jawaban yang diharapkan.Dalam mengembangkan keterampilan proses mental selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, sering melibatkan keterampilan bertanya. Ditinjau dari aspek keterampilan proses tersebut dapat dibedakan tujuh bentuk pertanyaan, yakni pertanyaan mengamati, pertanyaan mengklasifikasi, pertanyaan mengkomunikasikan, pertanyaan menyimpulkan, pertanyaan hipotesis, pertanyaan eksperimental, dan pertanyaanpengukuran.
Aspek keterbukaan dalam pertanyaan terbuka dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, yaitu:
1) Terbuka proses penyelesaiannya, yakni soal itu memiliki beragam cara
Penyelesaian.
2) Terbuka hasil akhirnya, yakni soal itu memiliki banyak jawab yang benar.
3) Terbuka pengembangan lanjutannya, yakni ketika siswa telah menyelesaikan suatu, selanjutnya mereka dapat mengembangkan soal baru dengan mengubah syarat atau kondisi pada soal yang telah diselesaikan.
Kelebihan Pertanyaan Terbuka :
1. Guru bertugas sebagai fasilisator dalam menyelesaikan soal.
2. Siswa akan menjadi lebih aktif dalam mencari alternatif jawaban.
3. Mempunyai potensi yang kaya untuk meningkatkan kualitas siswa.
4. Siswa mempunyaikesempatan yang lebih untuk mengembangkan kemampuan penalaran pada siswa.
Kelemahan Pertanyaan Terbuka :
1. Guru kesulitan dalam proses penilaian terhadap jawaban siswa yang tidak tunggal, karena banyaknya jawaban siswa yang muncul.
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengoreksi hasil evaluasi siswa.
3. Soal sulit untuk dihafalkan dan membosankan.
Berikut diberikan ilustrasi dua pertanyaan untuk membedakan antara pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
1) Gedung bioskop Plaza 27 mencatat penjualan tiket film Laskar Pelangi selama tiga hari berturut-turut adalah 457 lembar, 446 lembar, dan 475 lembar. Hitung banyak tiket yang terjual selama tiga hari tersebut.
2) Susunlah sebuah data yang rata-ratanya lebih dari mediannya dan jangkauannya adalah 7.
Keterangan Soal :
1) Merupakan pertanyaan tertutup dan bukan masalah terbuka karena prosedur yang digunakan untuk menentukan penyelesaiannya sudah tertentu yakni hanya menjumlahkan ketiga bilangan yang terdapat pada soal. Soal ini juga hanya memiliki satu jawaban yang benar. Sedangkan pertanyaan
2) Merupakan pertanyaan terbuka (open-endedproblem). Soal ini juga dikategorikan sebagai soal non-rutin. Keterbukaan soal ini meliputi keterbukaan proses, keterbuka hasil akhir, dan keterbukaan pengembangan lanjutan. Soal ini dikategorikan sebagai soal non-rutin karena tidak memiliki prosedur tertentu untuk menjawabnya.

3. Memberi Contoh Pertanyaan Tertutup Pada Pembelajaran Matematika

• Dari bilangan -bilangan berikut, manakah yang merupakan bilangan prima?
7, 57, 67, 117
• Tentukan tiga suku berikutnya pada barisan berikut 1, 4, 7, 10, 13, ..., ..., …
• Tentukan KPK dari 18 dan 24...........
Pendapatan suatu toko asesoris pakaian dalam satu minggu adalah sebagai berikutHari Senin Rp. 5.575.000,-, hari Selasa Rp. 3.050.000,-, hari Rabu Rp. 4.500.000,-, hari Kamis Rp. 2.775.000,-, hari Jum’at Rp. 5.600.000,-, hari Sabtu 6.500.000,- dan hari Minggu Rp. 7.775.000,

Pertanyaan:
a) berapakah pendapatan terendah dan tertinggi dalam satu minggu?
b) berapakah rata-rata pendapatan toko tersebut selama satu minggu?

4. Memberi contoh pertanyaan terbuka pada pembelajaran matematika
• Apa tujuan – tujuan terenting departemen anda?
• Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online?
• Menurut Fred 57 dan 67 adalah bilangan prima karena keduanya mempunyai satuan 7,yang merupakan bilangan prima. Dick tidak setuju dengan Fred. Siapakah yang benar? Mengapa?
• Perhatikan barisan berikut.
1, 4, 7, 10, 13, ..., ..., …
Apakah 100 merupakan suku barisan
itu? Jelaskan jawabanmu
Pendapatan suatu toko asesoris pakaian dalam satu minggu adalah sebagai berikut:
Hari Senin Rp. 5.575.000,-, hari Selasa Rp. 3.050.000,-, hari Rabu Rp. 4.500.000,-, hari Kamis Rp. 2.775.000,-, hari Jum’at Rp. 5.600.000,-, hari Sabtu 6.500.000,- dan hari Minggu Rp. 7.775.000,-.s
Pertanyaan :
a) pada hari apa pendapatan di toko tersebut paling rendah? dan pada hari apa pendapatannya paling tinggi?
b) berdasarkan jawaban pada soal (a) menurut Anda apa yang menjadi penyebabnya?
c) menurut Anda bagaimana cara menyajikan data yang baik dan benar agar pemilik toko dapat membaca serta menganalisis pendapatannya dalam satu minggu tersebut dengan mudah? Berikanlah penjelasan pada semua jawaban Anda.


Memodifikasi Soal Tertutup
Soal Tetutup Soal Terbuka
• Berikan contoh pecahan-pecahan yang hasilnya 2/3 • Apakah 12/18 senilai dengan 2/3? Mengapa?
• Mengapa 9/12 tidak senilai dengan 2/3?