Tugas Terstruktur Dosen Pembimbing
Akidah Akhlak Susiba.
S.Ag. M.Ag
Iman Kepada Qodo dan Qodar
Di
Susun Oleh:
Nama :Devi Lestari
NIM
: 11018202519
Nama
:Muharnis
NIM :11018200944
Nama :Saprudin
NIM
:11018101282
PROGRAM STUDI PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM
PEKANBARU
RIAU
2011
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmaanirrahim
Assalamu’alaikum
wr wb.
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah SWT, makalah ini dapat disusun dengan baik untuk
keperluan mata kuliah. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dariNYA
mustahil makalah ini dapat disusun.
Makalah ini disusun berdasarkan
penuntun-penuntun buku yang telah ada sebelumnya dan merupakan tugas mata
kuliah Akidah Akhlak yang diberikan oleh dosen pembimbing.
Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, baik dari segi isi,
sistematika penulisan, maupun dalam pembahasannya, oleh karna itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari dosen pembimbing , teman-teman seperjuangan, dan para
pembaca lainnya demi kesempurnaan makalah ini untuk yang akan datang Dan dengan
disusunnya makalah ini diharapkan dapat mempermudah kita dalam mempelajari mata
kuliah Iman kepada qada dan qadar.
Pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, dan teman-teman sejawat yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Pekanbaru, april
2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………
DAFTAR
ISI ………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
……………………………
BAB
II
PEMBAHASAN
………………………………
A.
Pengertian Iman
kepada Qada dan Qadar …………
B.
Fungsi Iman kepada
Qada dan Qadar
BAB III
PENUTUP
……………………………………………
DAFTAR PUATAKA
……………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Iman kepada
Qada dan Qadar adalah rukun iman yang ke
enam. Rukun iman terdiri atas dari iman kepada Allah, iman kepada malaikat,
iman kepada rasul, iman kepada kitab dan iman kepada hari kiamat. Setiap orang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia ataupun untuk kesejahteraan hidup di akhirat.
Dalam
berusaha, orang tidak perlu memikirkan takdir yang akan berlaku atas dirinya.
Sebab setiap orang tidak akan mengetahui nasibnya dimasa mendatang. Bagi setiap
orang yang penting adalah berusaha terus
dengan sekuat tenagah untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Kita tidak
boleh berpangkuh tangan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Nasib kita
akan berubah apabila kiat berusaha mengubahnya.
Sebagai
firman Allah:
Sesunguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada mereka. (QS. Ar-Ra’d:11)
Apabila kita memperoleh apa yang kita inginkan, kita harus
bersyukur kepada allah swt dan apabila kita gagal, bersabar dan teruslah
berusaha, jangan sampai putus asa. Suatu saat akan berhasil
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian iman kepada Qada dan Qadar
Kata Qada berarti peraturan. Jadi pengertian Qada adalah peraturan
Allah swt. yang tidak di ketahui oleh manusia.
Qadar ialah ketentuan Allah awt (takdir) yang telah berlaku atau
terjadi pada semua makhluk-Nya, seperti jatuh, tertabrak atau meninggal.
Qada dan qadar itu rahasia Allah. Hanya Allah swt saja yang
mengetahuinya. Manusia tidak dapat mengetahui takdir, kecuali setelah
mengalaminya. Allah tidak memberikan kemampuan manusia untuk mengetahui takdir.
Manusia hanya disuruh untuk berikhtiar semaksimal mungkin, kemudian berdoa dan
terakhir tawakal.
Manusia tidak dapat
mengetahui apa yang akan terjadi terhadap dirinya di kemudian hari, karena
semuanya sudah ada dalam ketentuan Allah swt sebagaimana dalam firman-Nya:
Tiadalah suatu bencana menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu, melainkan dahulu sudah tersurat dalam kitab (lauhul mahfuz) sebelum
kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi allah.
(QS. Al-Hadiid:22)
Dalam surat An-nisaa’:78
Allah juga berfirman:
Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “ini adalah dari sisi Allah” dan mereka
di timpa suatu bencana mereka menyatakan “ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad).” Katakanlah ,”semuanya (datang) dari sisi Allah” maka mengapa
orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikit pun?
Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi
adalah kehendak Allah swt tidak satu pun yang dapat menhalangi ketentuan Allah
swt segala sesuatu yang akan terjadi terhadap makhlik-Nya telah tertulis dalam
kitab (lauhul Mahfuz). Ketetapan itu tidak ada yang mengetahui sebelum terjadi.
Oleh karena itu dalam menghadapi hidup dan kehidupan di dunia ini, kita harus
berusaha dan berikhtiar. Setelah itu
kita berserah diri kepada Allah. Dengan demikian setipa muslim wajib beriman kepada
qada dan qadar.
Dalam kaitannya dengan qada dan qadar dan iktiar takdir di bedakan
menjadi dua yaitu
a) Takdir Muallaq
Adalah
takdir yang erat hubungannya dengan usaha manusia. Contoh : keadaan manusia
menjadi kaya, pandai, sehat, sejahtera.
b) Takdir Mubram
Adalah
takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak bisa di usahakan oleh manusia.
Hal ini semata-mata karena kekuasaan Allah swt. Misalnya kematian.
B.
Fungsi iman kepada Qada dan Qadar
Fungsi iman kepada qodo dan qodar di antaranya tabah dan tidak
putus asa, menimbulkan jiwa kepahlawanan dan berani mati, melakukan usaha dalam
kehidupan, dan menyadari bahwa cobaan itu merupakan ketentuan qada dan qadar.
1)
Tabah
dan tidak putus asa
Apabila mengalami kegagalan atau tertimpa musibah, orang yang
beriman tidak cepat kecewa dan putus asa, tetapi akan mengulangi usahanya itu
dan akan bangkit kembali dengan yang ada sampai tercapai maksudnya.
2)
Menimbulkan
jiwa kepahlawanan dan berani mati
Orang yang beriman kepada takdir meyakini bahwa apabila belum di
izinkan oleh Allah, ia belum mati, walaupun menghadapi hujan peluruh sekalipun.
Oleh karena itu, ia tidak gentar dan tidak takut mati dalam mempertahankan
agama dan tanah air atas apapun yang terjadi.
Itulah rahasia mengapa kekuasaan
umat islam dulu itu cepat meluas ke timur dan eropa barat. Dalam hati mereka
telah tertanam keyakinan.
3)
Melakukan
usaha dalam kehidupan
4)
Menyadari
bahwa cobaan itu merupakan ketentuan qada dan qadar
Apabila
gagal mencapai tujuan atau cita-cita , kita harus sabar dan terus berusaha,
tidak boleh berputus asa. Kewajiban kita hanya berusaha , berikhtiar dan
berserah diri kepada allah sedangkan keputusan si serahkan kepada ke[ada allah.
5)
Menumbuhkan
rasa ikhlas dalam menerima segala ketentuan Allah.
6)
Menumbuhkan
keteguhan hati dan kebesaran jiwa
BAB III
PENUTUP
Dalam berusaha,
orang tidak perlu memikirkan takdir yang akan berlaku atas dirinya. Sebab
setiap orang tidak akan mengetahui nasibnya dimasa mendatang. Bagi setiap orang
yang penting adalah berusaha terus
dengan sekuat tenagah untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Kita tidak
boleh berpangkuh tangan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Nasib kita
akan berubah apabila kiat berusaha mengubahnya
Daftar Pustaka
Lembaran Keraj siswa.2003. Kejar. Surakarta: PT PABELAN
Aminudin,dkk. 2003. pendidikan Agama Islam. Jakarta:BUMI AKSARA
No comments:
Post a Comment