SALAM

Assalamualaikum SELAMATDATANG DI BLOG DEVI LESTARI

Sunday, April 28, 2013

Metodologi PTK

Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatarbelakangi berbagai metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah pendirian atau sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun peneliti di dalam kegiatan ilmiah mereka. Hal itu biasa disebut metodologi ilmiah.
Dalam melakukan penelitian tindakan diperlukan suatu metodologi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan metodologi PTK, yaitu :
1. Inovatif
PTK yang dilakukan harus jelas inovatif atau menciptakan hal-hal baru dalam penyelesaian masalah belajar. Penemuan strategi, teknik, sarana pembelajaran, dan sistem asesment yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah pembelajaran. Usahakan sesuatu yang memang lebih baik dari sebelumnya. Harus ada yang berubah setelah dilakukan penelitian yang dilakukan oleh guru melalui PTK
2. Kolaboratif
Kerjasama antara guru-guru, dosen-guru dan  dosen-dosen sangat diperlukan agar dapat salaing mengisi sehingga akan banyak khasanah ilmu pengetahuan yang didapatkan. Kerjasama dengan teman sejawat justru sangat baik lagi, karena dari sanalah para guru dapat memperbaiki proses pembelajarannya secara tim. Tetapi alangkah lebih baiknya lagi ada dosen dari perguruan tinggi yang turut membantu menyelesaikan masalah pembelajaran yang di sekolah melalui PTK.
3. Reflektif
Reflektif terhadap proses dan hasil pembelajaran secara terus menerus. Guru harus bercermin terhadap dirinya sendiri untuk selalu melakukan perbaikan dalam proses pembelajarannya di sekolah. Memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK pada dasarnya adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflektive) yang dilakukan oleh para guru dalam situasi sekolahl untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran yang terjadi.
4. Siklusistis
PTK adalah penelitian yang berbentuk siklus. Dari setiap siklus itulah guru akan menemukan kepuasan dalam penelitiannya. Guru akan berhenti dalam suatu siklus bila dia telah menemukan pemecahan masalahnya.
Selain hal-hal tersebut di atas, dalam melakukan atau melaksanakan PTK di sekolah juga harus jelas prosedurnya. Langkah-langkahnya harus jelas. Ditulis runut dan mudah dipahami. Dari prosedur PTK biasanya kita menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku siswa yang dapat diamati. Karena itu orang lebih mengenal PTK sebagai sebuah penelitian kualitatif. PTK juga digunakan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru serta untuk memecahkan masalah-masalah belajar melalui penerapan langsung di kelas. Oleh sebab itu agar pelaksanaannya jelas dan terstruktur rapi, maka diperlukan adanya suatu prosedur penelitian. Dalam PTK hal ini biasa disebut prosedur PTK.
Gambar di bawah ini adalah contoh prosedur sederhana dalam PTK.
Prosedur PTK dengan model Kemmis & Mc.Taggart yang terdiri dari :
  1. Identifikasi masalah pembelajaran
  2. Menganalisis dan merumuskan masalah pembelajaran
  3. Merencanakan tindakan
  4. Melaksanakan tindakan, observasi, dan asesmen
  5. Menganalisis data hasil observasi dan asesmen serta interpretasi
  6. Melakukan refleksi dan merencanakan tindak lanjut untuk siklus berikutnya
Identifikasi masalah selalu dimulai dari pertanyaan guru: Mengapa? Identifikasi masalah terlihat dari proses pembelajaran yang membuat guru bertanya pada dirinya sendiri. Keresahannya dalam mengatasi masalah pembelajaran dapat terlihat dari :
  • Ada kesenjangan, merasakan betul hasil yang diharapkan kurang memuskan guru
  • Tidak seperti harapan, angan-angan dengan kenyataan di lapangan sangat berbeda
  • Hasil tidak memuaskan, hasil belajar siswa sangat rendah dan perlu peningkatan hasil belajar melalui cara berbeda.
Merasakan adanya masalah dalam proses pembelajaran dapat dirasakan dari:
  • Masalah nyata yang dihadapi dalam sehari-hari
  • Masalah siswa/mahasiswa
  • Masalah guru/dosen/widyaiswara
Karena itu diperlukan refleksi awal dalam merasakan adanya masalah.
Dari masalah-masalah  yang dirasakan oleh guru, mulailah identifikasi masalah :
  • Tulislah semua hal terkait dengan hal yang memerlukan perbaikan
  • Memilah dan mengklasifikasikan masalah
  • Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya
  • Secara kolaboratif menetapkan masalah yang akan diselesaikan melalui kaji tindak
Harus pula diingat bahwa dalam menganalis dan merumuskan masalah ada beberapa hal yang harus ditulis guru yaitu:
  • Masalah harus masalah faktual yang terjadi di sekolah
  • Harus dapat dicari dan diidentifikasi cara penyelesaiannya melalui PTK
  • Memiliki nilai strategis bagi peningkaan atau perbaikan proses dan hasil
  • Memiliki alternatif tindakan yang dipilih
Karena itu analisis dan rumusan masalah harus jelas, spesifik, dan operasional yang memiliki 4 aspek, antara lain :
  • Aspek substansi
Bobot manfaat dari tindakan yang dipilih
  • Aspek orisinalitas
Tindakan yang dipilih merupakan hal baru
  • Aspek formulasi
Dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, spesifik dan eksplisit
  • Aspek teknis
Kemampuan dosen/guru untuk melaksanakan inovasi tersebut
Rumusan masalah juga harus:
  • Jelas, tidak memiliki makna ganda
  • Dirumuskan dalam kalimat tanya
  • Menunjukkan hubungan antara permasalahan dan tindakan
  • Dapat diuji secara empirik
  • Menunjukkan secara jelas subjek dan/atau lokasi pengembangan
  • Menunjukkan secara jelas tindakan yang diimplementasikan
Contoh Rumusan Masalah lainnya:
  • Bagaimana meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Lab PGSD dalam menyelesaikan  soal cerita dengan pembelajaran kooperatif?
  • Bagaimana meningkatkan kemampuan interpersonal siswa kelas II SD SD Al Izhar Rawamangun melalui metode bermain peran?
Dalam melaksanakan PTK dimulai dari perencanaan. Perencanaan itu dimulai dari Merencanakan Tindakan yang akan dilakukan guru misalnya:
  • Kolaborasi antara guru-dosen atau guru-guru
  • Kajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan
  • Kajian hasil-hasil penelitian relevan
  • Diskusi dengan teman sejawat, pakar pendidikan, peneliti, dll
  • Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan yang sudah dituangkan dalam bentuk program
  • Refleksi diri mengenai pengalaman sebagai guru/dosen
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan PTK adalah :
  • Membuat skenario tindakan
  • Mempersiapkan sarana dan prasarana
  • Mempersiapkan instrumen penelitian
  • Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan
Dalam membuat instrumen penelitian harus diperhatikan :
  • Instrumen untuk INPUT ( mengumpulkan data masukan)
  • Instrumen untuk PROSES (menumpulkan data pengamatan)
  • Instrumen untuk OUTPUT (evaluasi pencapaian hasil)
Instrumen untuk proses:
Instrumen pengamatan (anecdotal record) for:
  • Instructional events (peristiwa penting)
  • Teacher-student interaction (terjadi interaksi antara siswa dan guru)
  • Form of Grouping paterns (format pengelompokan)
  • Pre, whilst and post teaching activities (sebelum,dan selama pembelajaran)
  • Routin involving students (secararutin mendampingi siswa)
  • Stuctured observation (pengamatan terstruktur)
  • Checklist for management models (model-model manjemen)
  • Checklist for examining questions (pertanyaan-pertanyaan pengujian)

Instrumen Pengamatan terhadap Objek yang Diteliti
  • Tes diagnostik (diagnostic test)
  • Catatan anekdotal perilaku objek  (anecdotal record for observing objects)
  • Format bayangan (shadowing form)
  • Format anekdotal organisasi kelas
  • Format peta kelas
  • Observasi kelas terstruktur
  • Lembar cek wawancara personalia sekolah
  • Lembar cek kompetensi

Instrumen Lainnya
  • Pedoman Pengamatan
  • Pedoman Wawancara
  • Pedoman Pengkajian Data Dokumen
  • Tes dan Asesmen Alternatif
Melaksanakan Tindakan
Ø  Melaksanakan skenario tindakan  (mengaplikasikan inovasi tindakan)
Ø  Melaksanakan observasi (Observasi proses)
Ø  Melaksanakan asesmen
Menganalisis Data Hasil Observasi, Asesmen, dan Interpretasi
Ø  Data kualitatif
Ø  Data Kuantitatif
Ø  Dianalisis melalui:
v  Reduksi data
v  Paparan data
v  Interpretasi data
v  Penyimpulan hasil analisis

Observasi-Interpretasi
Ø  Peneliti melakukan observasi terhadap:
v  Dampak tindakan, terutama perubahan dinamika kelompok dalam latar yang diteliti
v  Hasil belajar non-kognitif
v  Interaksi guru-siswa, siswa-siswa, serta kondisi kelas
Ø  Keterkaitan antara hasil analisis dan indikator keberhasilan
Ø  Memahami Prinsip PTK:
Ø  Anda Berhasil?                                         STOP/Reconfirm
Ø  Anda Belumberhasil?                                Siklus berikutnya
Ø  Instrumen pengamatan (anecdotal record)

Perencanaan Tindak Lanjut
Ø  Jika siklus I telah selesai diteruskan dengan siklus II
Ø  Siklus dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti pada siklus sebelumnya
Ø  Tindakan yang dilakukan merupakan PERBAIKAN dari tindakan pada siklus sebelumnya
Ø  Jika masih diperlukan siklus III, maka tindakan juga merupakan perbaikan tindakan dari siklus kedua

No comments:

Post a Comment