SALAM

Assalamualaikum SELAMATDATANG DI BLOG DEVI LESTARI

Tuesday, September 18, 2012

Pembelajaran IPS


       Tugas Terstruktur                                                                 Dosen Pegampu
        Pembelajaran IPS                                                             Dra. Sukma Erni, M. Pd


HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS

OLEH:
DEVI LESTARI
FITRIKHA
NURDIYANTI
ARNI SUSANTI
ENI YULIAWATI
LAILA JUNITA

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
 2012


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah berkat rahmat Allah Swt. Penulis telah dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul Hakikat Pembelajaran sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah pembelajaran IPS.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang telah bersusah payah membawa kita dari alam kegelapan sampai kealam yang terang benderang seperti adanya saat sekarang ini.
            Penulis menyadari bahwa didalam penulisan Makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan tegur sapa dari pembaca demi perbaikan Makalah ini kedepannya,semoga menjadi amal ibadah bagi penulis dan kita semua, amin

                                                                                    Pekanbaru, 19 September 2012


   PENULIS


DAFTAR ISI

BAB. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah  ...........................................................................  1
1.3 Tujuan................................................................................................ 1
BAB. II. PEMBAHASAN
2.1  Hakekat Pembelajaran………………………………………………2
2.2  Fungsi pembelajaran………………………………………………..3
2.3  Teori Pembelajaran………………………………………………….3
2.4  Strategi pembelajara……..………………………………………….5
2.5  Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran
………………………………………………………………………7
2.6  Komponen-Komponen Sistem Pembelajaran………………………9

BAB. III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
           Pendidikan merupakan sesuatu hal yang mutlak ada dan harus dipenuhi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup masyarakat akan meningkat ketika pendidikan di laksanakan dengan baik.
           Konsep dan pola dasar pembelajaran secara pedagogis  merupkan wahana pendidikan untuk menghasilkan proses belajar. Pembelajaran merupakn upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatakan proses belajar maka kegiatan pembelajaran  jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran menghasilkan belajar tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi social-kultural dalam lingkungan masyarakat.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Pembelajaran IPS
2.      Materi-materi IPS
3.      Teori-teori belajar dan pembelajaran IPS
C.     Tujuan
Makalah yang berjudul hakikat pembelajaran bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung disekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pembelajaran IPS
Ilmu pengetahuan sosial yang di singkat IPS dan pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial yang sering kali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang sering d ucapkan atau di tulis dalam berbagai karya akademik secarah tumpang tindi (overlaping). Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurkulum 1975. Dalam dokumentasi kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomiserta mata pelajaran lain. Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam (IPA). Menurut Somantri, pengunaan istilah IPS dan IPA dimaksudkanuntuk membedakan dengan nama-nama disiplin ilmu di universitas.[1]
Dalam lingkup filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, dan ilmu pendidikan, istilah pendidikan IPS belum dikenal baik sebagai subdisiplin ilmu atau cabang dari displin ilmu. Dalam kepustakaan asing, istilah yang lazim digunakan antara lain Social Studies, Social Education, Social studies Education , social Studies education, Social Sciense education, Citizenship Education, studies of society environment. Perbedaan istlah ini bukan di gunakan berbeda Negara melainkan terjadi perbedaan antar Negara bagian dalam Negara. Pengertian social studies adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isi social studies adalah aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, sosioligi, antropologi, psikologi, ilmu geografi, dan filsafat yang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.[2]
 Perkembangan PIPS dan PDIPS secara konseptual  terkait erat pada konsep Social studies secara umum dan  secara kurikuler terkait erat pada perkembangan PIPS dalam dunia persekolahan. Oleh karena itu untuk melihat bagaiman karakteristik dan perkembangan PDIPS perlu berkaitan dengan konsep dan perkembangan “social studies” dan konsep serta perkembangan PIPS dalam dunia persekolahan.
Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan sekolah dasar dan menengah. Perkembangan PIPS di Indonesia sebagaimana yang terjadi disejumlah Negara pada umumnya masih di persepsikan secara beragam. Namun defenisi yang sudah lama dirumuskan sebagai adobsi dan adaptasi dari gagasan global reformers adalah defenisi dari Prof. Nu’man somantri yang dikemukakan dalam forum komunikasi II HISPIPSI. Yakni pendidikan IPS dalam dua jenis, yakni pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk perguruan tinggi.
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang di organisasikan dan di sajikan secara ilmiah dak psikologi untuk tujuan pendidikan. (Somantri, 2001;92).
PIPS sebagai kajian akademik disebut juga IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu adalah PIPS sebagai seleksi dan integritas dari displin ilmu social dan disiplin ilmu lainnya yang relevan, dikemas secara psikologi ilmiah, pedagogis dan social-kultural untuk tujuan pendidikan. artinya berbagai tradisi dalam social termasuk konsep, struktur, serta cara kerja ilmuan social, aspek metode maupun aspek nilai di kembangkan dalam ilmu social untuk kepentingan pendidikan.[3]
B.     Materi-materi Pembelajaran IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosila (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah social studies dalam kurikulum persekolahan di Negara lain. Nama IPS yang lebih dikenal social studies di Negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar Indonesia.
Pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khusus antara IPS untuk sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk sekolah menegah Pertama dan sekolah Mengah Atas. Pengertian IPS di sekolah ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti gabungan dari sejumlah mata pelajaran atau di siplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diindentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut. Sedikitnya tujuh disiplin ilmu social yang kita kenal selama ini yang cukup lama berkembang sejak awal abad ke-20.[4]
Antropologi mempelajari tentang budaya manusia yang dimulai dari kebudayaan prasejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) sampai kebudayaan modern ini.
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana langkahnya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan –keinginan manusia yang tidak terbatas. Pentingnya manajemen kelangkaan secara khusus di bagi dalam dua bagian : analisis ekonomi dan kebijakan ekonomi. Ilmu social ekonomi-bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi-dibagi dalam dua  bidang utama: ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta di pengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Geografi dibagi kedalam dua spesialisasi pokok :geografi fisik dan geografi budaya (manusia).
Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Para sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau: politik, hokum, militer, social, keagamaan, kreativitas, (special yang berkaitan dengan seni, nusik, asitektur islam, literature keilmuan dan intelektual)
Ilmu politik mempelajari kebijakan umum (public police). Manusia yang  tertarik dengan perkembangan dan pengunaan kekuasaan manusia dalam masyarakat, khususnya tercermin dalam pemerintahan. Pada saat ini para ilmua politik telah memperluas perhatiannya dengan memasukan hhubungan antara kebijakan umum masyarakat.
Psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Disipllin ilmu ini terkadang didefenisikan untuk meliput semua bentuk perilaku manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental dan secara instingmaupun dengan dipelajari.
Sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok. Perhatian utama adalah dalam hubungan social manusia –perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkemangan  fungsi dari kelompok dan institusi.

C.    Teori Belajar dan Pembelajaran IPS
a.      Teori belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang di cetus oleh Gagne dan Bliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman. Teori ini lalu di kembangkan menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang  di kenal dengan behavioristik.[5] Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hsil belajar. Menurut teori ini belajar yang penting adalah input yang berupa stimulusdan output yang berupa respon berupa reaksi. Factor yang dianggap penting bagi teori ini adalah penguatan (reinforcement), bila penguatan di tambagh maka respon akan semakin kuat. Tokoh-tokoh aliran behavioristik adalah  Thorndike, Watson, Clark hull, Edwin Guthrie dan skinner.[6]
Teori behavioristik dalam pembelajaran IPS aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan teori dan praktek pembelajaran hingga kni adalah aliran behavioristik. Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran IPS tergantung dari beberapa hal: tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, karakteristik pembelajaran, media dan fasilitas pembelajaran yang tesedia.pembelajaran yang di rancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah objektif, pasif, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi sehingga belajar adalah pemeroleh pengetahuan sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke pembelajar.
Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran di rasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pembelajar untuk berkreasi., bereksperimen dan mengembangkan pengetahuan kemampuan sendiri.
b.      Teori  belajar Kognitif
Teori belajar kognitif ini menelaah bagamana orang bepikir, mempelajari konsepdan menyelesaikan masalah. Menurut pendekatan teori kognitif elemen yang terpenting dalam proses pembellajaran adalah pengetahuan yang dimiliki individu kepada situasi belajar. Kognitif membagi jenis pengethuan menjadi tiga bagian :
·         Pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan yang biasa dideklarasikan biasanya dalam bentuk kata atau singkatanya pengetahuan konseptual.
·         Pengetahuan procedural, pengetahuan tentang tahap yang harus dilakukan.
·         Pengetahuan kondisional, adalah pengetahuan dalam hal “kapan dan mengapa” deklaratif dan procedural digunakan.
Teori kognitif dalam pembelajaran IPS dengan mengunakan jenis pengetahuan di atas, teori kognitif ini membahas bagaimana individu mengingat dan bagian mana saja memori yang bekerja dalam proses berpikir seperti pada pemecahan masalah. Memori manusia ada tiga macam penyimpanannya : memori sensori, memori kerja, memori jangka panjang. Dengan teori ini pembelajar dapat mengambarkan, mengingat pembelajaran IPS yang di berikan.[7]
c.       Teori Kontruktivisme
Pembentukan pembelajaran menurut teori ini adalah memandang subjek yg aktif menciptakan struktur-struktur yang kognitif dalam interaksinya dalam lingkungan. yang terpenting dalam teori kontruktivisme ini adalah bahwa dalam proses pembelajaran muridlah yang harus mendapatkan penekanan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ilmu pengetahuan sosial yang di singkat IPS dan pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial yang sering kali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang sering d ucapkan atau di tulis dalam berbagai karya akademik secarah tumpang tindi. Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang di organisasikan dan di sajikan secara ilmiah dak psikologi untuk tujuan pendidikan. (Somantri, 2001;92).
Materi-materi yang terdapat di IPS adalah ekonomi, antropoloi, sejarah, sosiologi, ilmu politik, psikologi dan geografi. Sedangkan teori belajar IPS: teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar kontruktivisme.
DAFTAR PUSTAKA

Winatasaputra, Udin S. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda.
Nurasmawi. Akmal. (2011). Pengantar Ilmu Pendidikan IPS. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau
Winatasaputra, Udin S. (2007). Materi dan pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung : Rosda

[1] Sapriya,2009. Penidikan IPS. Hlm: 7
[2] Nurasmawi.akmal.2011.pengantar ilmu pengetahuan social. Hlm: 10
[3] Udin S. winata.2007. materi pokok dan pembelajaran IPS. Hlm; 1.18
[4] Obcit. hlm: 48
[5] Udin S. winataputra. 2007. Teori Belajar dan pembelajaran. Hlm; 2.3
[6] Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Hlm :54
[7]  Obcit. Hlm; 3.3

No comments:

Post a Comment