Tugas
Terstruktur Dosen Pegampu
Pembelajaran IPS Dra. Sukma Erni, M. Pd
HAKIKAT PEMBELAJARAN
IPS
OLEH:
DEVI LESTARI
FITRIKHA
NURDIYANTI
ARNI SUSANTI
ENI YULIAWATI
LAILA JUNITA
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
berkat rahmat Allah Swt. Penulis telah dapat menyelesaikan Makalah ini dengan
judul Hakikat Pembelajaran sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah
pembelajaran IPS.
Sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
saw yang telah bersusah payah membawa kita dari alam kegelapan sampai kealam
yang terang benderang seperti adanya saat sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa didalam
penulisan Makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan tegur sapa dari pembaca demi perbaikan Makalah
ini kedepannya,semoga menjadi amal ibadah bagi penulis dan kita semua, amin
Pekanbaru,
19 September 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
BAB.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................
1
BAB.
II. PEMBAHASAN
2.1 Hakekat Pembelajaran………………………………………………2
2.2 Fungsi pembelajaran………………………………………………..3
2.3 Teori Pembelajaran………………………………………………….3
2.4 Strategi pembelajara……..………………………………………….5
2.5 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Sistem
Pembelajaran
………………………………………………………………………7
2.6 Komponen-Komponen Sistem Pembelajaran………………………9
BAB.
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
merupakan sesuatu hal yang mutlak ada dan harus dipenuhi dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup masyarakat akan meningkat
ketika pendidikan di laksanakan dengan baik.
Konsep
dan pola dasar pembelajaran secara pedagogis
merupkan wahana pendidikan untuk menghasilkan proses belajar.
Pembelajaran merupakn upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi,
memfasilitasi, dan meningkatakan proses belajar maka kegiatan pembelajaran jenis belajar serta hasil belajar tersebut.
Pembelajaran menghasilkan belajar tapi tidak semua proses belajar terjadi
karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi social-kultural
dalam lingkungan masyarakat.
B.
Rumusan
Masalah
1. Pengertian
Pembelajaran IPS
2. Materi-materi
IPS
3. Teori-teori
belajar dan pembelajaran IPS
C. Tujuan
Makalah yang berjudul hakikat
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung
disekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pembelajaran IPS
Ilmu
pengetahuan sosial yang di singkat IPS dan pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
yang sering kali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang
sering d ucapkan atau di tulis dalam berbagai karya akademik secarah tumpang
tindi (overlaping). Istilah IPS di
Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas
akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional
dalam kurkulum 1975. Dalam dokumentasi kurikulum tersebut IPS merupakan salah
satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Mata pelajaran merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari
mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomiserta mata pelajaran lain. Nama
IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam (IPA). Menurut
Somantri, pengunaan istilah IPS dan IPA dimaksudkanuntuk membedakan dengan
nama-nama disiplin ilmu di universitas.[1]
Dalam
lingkup filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, dan ilmu pendidikan, istilah
pendidikan IPS belum dikenal baik sebagai subdisiplin ilmu atau cabang dari
displin ilmu. Dalam kepustakaan asing, istilah yang lazim digunakan antara lain
Social Studies, Social Education, Social studies Education , social Studies education,
Social Sciense education, Citizenship Education, studies of society
environment. Perbedaan istlah ini bukan di gunakan berbeda Negara melainkan
terjadi perbedaan antar Negara bagian dalam Negara. Pengertian social studies adalah ilmu-ilmu social
yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isi social studies adalah aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi,
sosioligi, antropologi, psikologi, ilmu geografi, dan filsafat yang dalam
prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.[2]
Perkembangan PIPS dan PDIPS secara konseptual terkait erat pada konsep Social studies secara umum dan
secara kurikuler terkait erat pada perkembangan PIPS dalam dunia persekolahan.
Oleh karena itu untuk melihat bagaiman karakteristik dan perkembangan PDIPS
perlu berkaitan dengan konsep dan perkembangan “social studies” dan konsep serta perkembangan PIPS dalam dunia
persekolahan.
Pendidikan
IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen kurikulum 1975 yang memuat
IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan sekolah dasar dan menengah.
Perkembangan PIPS di Indonesia sebagaimana yang terjadi disejumlah Negara pada
umumnya masih di persepsikan secara beragam. Namun defenisi yang sudah lama
dirumuskan sebagai adobsi dan adaptasi dari gagasan global reformers adalah
defenisi dari Prof. Nu’man somantri yang dikemukakan dalam forum komunikasi II
HISPIPSI. Yakni pendidikan IPS dalam dua jenis, yakni pendidikan IPS untuk
persekolahan dan pendidikan IPS untuk perguruan tinggi.
Pendidikan
IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan
dasar manusia yang di organisasikan dan di sajikan secara ilmiah dak psikologi
untuk tujuan pendidikan. (Somantri, 2001;92).
PIPS
sebagai kajian akademik disebut juga IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu
adalah PIPS sebagai seleksi dan integritas dari displin ilmu social dan
disiplin ilmu lainnya yang relevan, dikemas secara psikologi ilmiah, pedagogis
dan social-kultural untuk tujuan pendidikan. artinya berbagai tradisi dalam
social termasuk konsep, struktur, serta cara kerja ilmuan social, aspek metode
maupun aspek nilai di kembangkan dalam ilmu social untuk kepentingan
pendidikan.[3]
B.
Materi-materi
Pembelajaran IPS
Istilah
Ilmu Pengetahuan Sosila (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah
atau program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah social studies dalam kurikulum
persekolahan di Negara lain. Nama IPS yang lebih dikenal social studies di Negara lain itu merupakan istilah hasil
kesepakatan dari para ahli atau pakar Indonesia.
Pengertian
IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khusus antara
IPS untuk sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk sekolah menegah Pertama dan sekolah
Mengah Atas. Pengertian IPS di sekolah ada yang berarti program pengajaran, ada
yang berarti gabungan dari sejumlah mata pelajaran atau di siplin ilmu.
Perbedaan ini dapat pula diindentifikasi dari perbedaan pendekatan yang
diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut. Sedikitnya tujuh
disiplin ilmu social yang kita kenal selama ini yang cukup lama berkembang
sejak awal abad ke-20.[4]
Antropologi
mempelajari tentang budaya manusia yang dimulai dari kebudayaan prasejarah
(kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) sampai kebudayaan
modern ini.
Ilmu
ekonomi adalah studi tentang bagaimana langkahnya
sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan –keinginan manusia yang
tidak terbatas. Pentingnya manajemen kelangkaan secara khusus di bagi dalam dua
bagian : analisis ekonomi dan kebijakan ekonomi. Ilmu social ekonomi-bagian
yang berhubungan dengan analisis ekonomi-dibagi dalam dua bidang utama: ekonomi mikro dan ekonomi
makro.
Geografi
mempelajari
permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta di pengaruhi oleh
lingkungan fisiknya. Geografi dibagi kedalam dua spesialisasi pokok :geografi
fisik dan geografi budaya (manusia).
Sejarah
adalah
studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Para sejarahwan tertarik dengan
semua aspek kegiatan manusia di masa lampau: politik, hokum, militer, social,
keagamaan, kreativitas, (special yang berkaitan dengan seni, nusik, asitektur
islam, literature keilmuan dan intelektual)
Ilmu
politik mempelajari kebijakan umum (public police). Manusia
yang tertarik dengan perkembangan dan
pengunaan kekuasaan manusia dalam masyarakat, khususnya tercermin dalam
pemerintahan. Pada saat ini para ilmua politik telah memperluas perhatiannya
dengan memasukan hhubungan antara kebijakan umum masyarakat.
Psikologi
mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu.
Disipllin ilmu ini terkadang didefenisikan untuk meliput semua bentuk perilaku
manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok,
fisik dan mental dan secara instingmaupun dengan dipelajari.
Sosiologi
mempelajari
perilaku manusia dalam kelompok-kelompok. Perhatian utama adalah dalam hubungan
social manusia –perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkemangan fungsi dari kelompok dan institusi.
C.
Teori
Belajar dan Pembelajaran IPS
a.
Teori
belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang
di cetus oleh Gagne dan Bliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil
pengalaman. Teori ini lalu di kembangkan menjadi aliran psikologi belajar yang
berpengaruh arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran
yang di kenal dengan behavioristik.[5]
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hsil
belajar. Menurut teori ini belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulusdan output yang berupa respon berupa reaksi. Factor yang dianggap
penting bagi teori ini adalah penguatan (reinforcement), bila penguatan di
tambagh maka respon akan semakin kuat. Tokoh-tokoh aliran behavioristik
adalah Thorndike, Watson, Clark hull, Edwin Guthrie dan skinner.[6]
Teori
behavioristik dalam pembelajaran IPS aliran psikologi
belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan teori dan praktek
pembelajaran hingga kni adalah aliran behavioristik. Aplikasi teori
behavioristik dalam pembelajaran IPS tergantung dari beberapa hal: tujuan
pembelajaran, sifat materi pembelajaran, karakteristik pembelajaran, media dan
fasilitas pembelajaran yang tesedia.pembelajaran yang di rancang dan berpijak
pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah objektif, pasif,
tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi sehingga belajar
adalah pemeroleh pengetahuan sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan
ke pembelajar.
Implikasi dari teori behavioristik
dalam proses pembelajaran di rasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas
bagi pembelajar untuk berkreasi., bereksperimen dan mengembangkan pengetahuan
kemampuan sendiri.
b.
Teori belajar Kognitif
Teori belajar kognitif ini menelaah bagamana orang
bepikir, mempelajari konsepdan menyelesaikan masalah. Menurut pendekatan teori
kognitif elemen yang terpenting dalam proses pembellajaran adalah pengetahuan
yang dimiliki individu kepada situasi belajar. Kognitif membagi jenis
pengethuan menjadi tiga bagian :
·
Pengetahuan deklaratif, yaitu
pengetahuan yang biasa dideklarasikan biasanya dalam bentuk kata atau
singkatanya pengetahuan konseptual.
·
Pengetahuan procedural, pengetahuan
tentang tahap yang harus dilakukan.
·
Pengetahuan kondisional, adalah
pengetahuan dalam hal “kapan dan mengapa” deklaratif dan procedural digunakan.
Teori kognitif dalam pembelajaran
IPS
dengan mengunakan jenis pengetahuan di atas, teori kognitif ini membahas
bagaimana individu mengingat dan bagian mana saja memori yang bekerja dalam
proses berpikir seperti pada pemecahan masalah. Memori manusia ada tiga macam
penyimpanannya : memori sensori, memori kerja, memori jangka panjang. Dengan
teori ini pembelajar dapat mengambarkan, mengingat pembelajaran IPS yang di
berikan.[7]
c.
Teori
Kontruktivisme
Pembentukan pembelajaran menurut teori ini adalah
memandang subjek yg aktif menciptakan struktur-struktur yang kognitif dalam
interaksinya dalam lingkungan. yang terpenting dalam teori kontruktivisme ini
adalah bahwa dalam proses pembelajaran muridlah yang harus mendapatkan
penekanan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan sosial yang di
singkat IPS dan pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial yang sering kali disingkat
Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang sering d ucapkan atau di
tulis dalam berbagai karya akademik secarah tumpang tindi. Pendidikan IPS
adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan
dasar manusia yang di organisasikan dan di sajikan secara ilmiah dak psikologi
untuk tujuan pendidikan. (Somantri, 2001;92).
Materi-materi yang terdapat di IPS
adalah ekonomi, antropoloi, sejarah, sosiologi, ilmu politik, psikologi dan
geografi. Sedangkan teori belajar IPS: teori belajar behavioristik, teori
belajar kognitif, teori belajar kontruktivisme.
DAFTAR
PUSTAKA
Winatasaputra, Udin S.
(2007). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda.
Nurasmawi. Akmal.
(2011). Pengantar Ilmu Pendidikan IPS.
Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau
Winatasaputra, Udin S.
(2007). Materi dan pembelajaran IPS SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung : Rosda
[1]
Sapriya,2009. Penidikan IPS. Hlm: 7
[2] Nurasmawi.akmal.2011.pengantar
ilmu pengetahuan social. Hlm: 10
[3]
Udin S. winata.2007. materi pokok dan pembelajaran IPS. Hlm; 1.18
[4]
Obcit. hlm: 48
[5]
Udin S. winataputra. 2007. Teori Belajar dan pembelajaran. Hlm; 2.3
[6] Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Hlm :54
[7] Obcit. Hlm; 3.3
No comments:
Post a Comment