SALAM

Assalamualaikum SELAMATDATANG DI BLOG DEVI LESTARI

Tuesday, September 25, 2012

Fungsi Media Pembelajaran Matematika

A.                      Pengertian Media
             Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah, perantara atau pengantar.’ Dalam bahasa arab, media adalah pengantar ‘wasaaili’ atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
          Gerlack & Ely (1971) mengatakan bahwa pengertian media secara garis basar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan , keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan llingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap , memproses, dan menyusun kembaali informasi visual atau verbal. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.
           Jadi, media pembelajaran matematika adalah alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap , memproses, dan menyusun kembaali informasi visual atau verbal yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran matematika.
Media memiliki batasan–batasan tertentu. Ada beberapa ciri umum yang terkandung dalam setiap batasan tersebut. Yaitu:
     Media pendidikan memiliki batasan fisik (hardware), yaitu suatu beda yang dapat dilihat,     didengar atau diraba dengan panca indra.
      Media pendidikan memiliki pengertian non fisik (software) , yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakn isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
     Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
     Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
    Media pendidikan digunakan dalam rangka koomunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
    Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kecil (misalnya: film, slide,video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, computer, radio tape,video recorder).
    Sikap, perbuatan, organisasi, strtegi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

B.  Ciri-ciri Media Pendidikan
         Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga cirri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
• Ciri Fiksatif (Fixative Property)
  Ciri menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan   merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
• Ciri Manipulaif (Manipulative Property)
   Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karenamedia memiliki cirri manippulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya bagaimana proses larva menjadi kepoompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Disamping dapaat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat padasaat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
• Ciri Distributf (DistributiveProperty)
  Ciri distributive dari suatu media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan        melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu.

C.  Fungsi Media Pendidikan
          Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar–mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motifasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motifasi dan minat siswa,media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
         Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual. Yaitu:
• Fungsi Etensi
Fungsi etensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau meyertai teks pelajaran.
• Fungsi Efektif
Fungsiefektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
• Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang menunjukkan bahwalambang visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk dapat memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
• Fungsi Kompensatoris
Fungsi ini terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikaninformasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan demikian, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerimadan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.

D.  Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Kemp dan Dayton (1985;3-4) mengemukakan beberapa dampak positif penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas sebagai berikut:
• Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.
Setiap pelajaran yang melihhat atau mendengar penyajian melalui media pesan yang sama. Meskipun paraguru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan unntuk pengkajian, latihan dan aplikasi lebih lanjut.
• Pembelajaran bias lebih menarik.
Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siwa tetap terjaga dan memperhatikan.
• Pembelajaran menjadi lebih efektif.
Dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikooologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
• Lebih hemat waktu.
Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya membutuhkan waktu yang singkat uuntuk mengantarkan pesan-pesan dari isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemuungkinannya dapat diserap oleh siswa.
• Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
Yaitu bila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.
• Pembelajaran dapat dilakukan pada ruang dan waktu yang diinginkan, terutama jika media pembelajaran dirancang untukpenggunaan secara individu.
• Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
• Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif.
Beban guru terhadap penjelasan yang berulang-ulang dapat dikurangi sehingga ia dapat memusatkan perhatian pada aspek-aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.
Jadi, dalam proses belajar-mengajar matematika, media sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman terhadap peserta didik. Selain itu, keberadaan media juga akan membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan.

Dikutip dari: Buku Media Pembelajaran
( Prof. DR. Azhar Arsyad,M.A.)

No comments:

Post a Comment